Pusat Riset dan Inovasi SIG ITERA Kaji Pengolahan Citra Digital Berbasis Cloud Computing

Pusat Riset dan Inovasi SIG ITERA Kaji Pengolahan Citra Digital Berbasis Cloud Computing

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi Sains Informasi Geospasial (SIG) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan webinar membahas pemanfaatan media pengolahan data berbasis cloud computing yang semakin banyak digunakan seiring perkembangan teknologi di bidang penginderaan jauh, Selasa (21/7/2020). Kegiatan tersebut diisi oleh narasumber yang merupakan Ahli Perekayasa Madya Geospasial dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hartanto Sanjaya, S.Si., M.Sc., dengan moderator Kepala Pusat Riset dan Inovasi SIG ITERA, Nirmawana Simarmata, S,Pd., M.Sc.

Kepala Purino SIG ITERA, Nirmawana Simarmata, S,Pd., M.Sc. memaparkan, di era revolusi industri 4.0, saat ini,  kebutuhan akan proses pengolahan data citra yang massif guna mendapatkan informasi secara cepat mendorong perkembangan teknologi penginderaan jauh. Pengolahan data secara konvensional tidak mampu lagi untuk melakukan hal tersebut. Sistem pengolahan data berbasis internet atau yang biasa disebut dengan cloud computing (komputasi awan) sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga webinar tersebut menjadi media untuk mempelajari lebih lanjut  cloud computing.

Sementara Ahli Perekayasa Madya Geospasial BPPT, Hartanto Sanjaya, S.Si., M.Sc., menjelaskan saat ini pemanfaatan pengolahan data berbasis cloud computing semakin banyak digunakan. Cloud computing adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat manajeman data dan aplikasi. Teknologi ini menjadi tempat kehidupan data penginderaan jauh, dan membangun sistem pemrosesan dengan kinerja yang hebat.

“Pengguna tidak harus mengunduh data yang cukup besar sehingga dapat menghemat waktu pengunduhan dan kapasitas penyimapanan. Pengolahan data juga dilakukan di server sehingga pengguna tidak harus memiliki perangkat dengan spesifikasi tinggi dan tidak perlu memasang perangkat lunak pengolahan data citra.”

Keunggulan

Cloud computing membangun standar baru dalam pemprosesan dan pengembangan penginderaan jauh. Disamping itu semua, cloud computing memiliki beberapa keunggulan pemakaian seperti tidak mengguakan komputer/laptop untuk pemrosesan, tidak memerlukan tempat penyimpanan, pemrosesan sangat cepat, tidak memerlukan perangkat lunak pemroses citra, pengerjaan dapat dilakukan Bersama user lain (crowd). Sistem ini hanya memerlukan akses internet standar, terdapat data kebumian dalam jumlah yang besar dan selalu ter-update yang dpat kita pakai dengan resmi. Pemanfaatan teknologi cloud computing salah satunya adalah dalam Google Earth Engine (GEE) untuk menyediakan informasi spasial dari citra satelit yang menyediakan data sekaligus fasilitas pengolahan data.

“Pengguna tidak harus mengunduh data yang cukup besar sehingga dapat menghemat waktu pengunduhan dan kapasitas penyimapanan. Pengolahan data juga dilakukan di server sehingga pengguna tidak harus memiliki perangkat dengan spesifikasi tinggi dan tidak perlu memasang perangkat lunak pengolahan data citra,” terang Hartanto. Hartanto menambahkan, GEE cukup diakses melalui browser dan hanya memerlukan koneksi internet yang stabil untuk memadai transportasi data.

Melihat perkembangan teknologi tersebut, Hartanto menilai Pusat Riset dan Inovasi SIG ITERA secara umum perlu memantapkan diri dalam menjawab kebutuhan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang informasi geospasial salah satunya yang berkaitan dengan pengolahan data menggunakan cloud computing. [Humas]