Prodi Farmasi Itera Bekali Mahasiswa Pengetahuan Pengelolaan Industri Farmasi

Prodi Farmasi Itera Bekali Mahasiswa Pengetahuan Pengelolaan Industri Farmasi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Farmasi Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar studium generale bertajuk Pengalaman Kerja di Industri Farmasi: Dari Bahan Baku Hingga Produk Jadi, Sabtu, 30 Maret 2024. Kegiatan yang diikuti lebih dari 350 peserta secara dalam jaringan tersebut menghadirkan pemateri QC Manager di PT. BrightGene Biomedical Indonesia apt. Zaqy Saputra, S.Farm., M. Farm, Ind Candidate.

Mewakili Dekan Fakultas Sains, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Sri Efrinita Irwan, M.Si,.mengapresiasi tingginya antusiasme peserta. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman akan proses produksi obat bagi semua kalangan, mengingat setiap orang pasti pernah merasakan sakit dan mengonsumsi obat.

Dalam sesi materi, apt. Zaqy Saputra, S.Farm., M. Farm, Ind Candidate, memberikan inspirasi tentang perjalanan kariernya. Zaqi mengungkapkan bagaimana kesadaran akan potensi diri dan ketekunan dalam mengasah keterampilan telah membantunya meraih posisi terhormat saat ini.

Sejak masa kuliah, apt. Zaqy Saputra, S.Farm., M. Farm, Ind Candidate telah aktif dalam magang di berbagai bidang, mulai dari Quality Control di PT Merck, Human Resources di Dinas Kesehatan, hingga farmasi di Kimia Farma. Perjalanan kariernya yang bertahap membawanya dari Divisi Raw Material hingga menjadi Supervisor dan kini menjabat sebagai Manager QC di PT. BrightGene Biomedical Indonesia.

apt. Zaqy Saputra menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia sebagai peluang bagi industri farmasi. Potensi pengembangan bahan baku seperti amilum, karbon aktif, dan gula yang melimpah di Indonesia juga dijabarkan

apt. Zaqy Saputra menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam Indonesia sebagai peluang bagi industri farmasi. Potensi pengembangan bahan baku seperti amilum, karbon aktif, dan gula yang melimpah di Indonesia juga dijabarkan. Pabrik gula terbesar di Lampung menjadi salah satu contoh yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bahan baku farmasi. Selain itu, dalam pengembangan obat, pentingnya peran packaging juga disoroti. Packaging tidak hanya mempengaruhi kuantitas dan kualitas obat, tetapi juga mencerminkan kestabilan bahan. Diskusi antara berbagai bidang seperti Desain Komunikasi Visual (DKV), Farmasi, dan marketing menjadi kunci dalam pemilihan packaging yang tepat.

Pada sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh dosen Itera, apt. Annisa Maulidia Rahayyu, M.S.Farm., beragam pertanyaan diajukan mulai dari tips berkarir hingga strategi menjaga pasokan bahan baku saat krisis seperti pandemi Covid-19 yang lalu. apt. Zaqy Saputra, S.Farm., M. Farm, Ind Candidate mengakhiri paparannya dengan pesan inspiratif, mengajak para mahasiswa untuk mengenali dan mengembangkan potensi diri serta terus belajar. Ia juga menekankan bahwa lulusan farmasi memiliki peluang besar untuk berkembang di industri farmasi, menegaskan pentingnya kolaborasi antar bidang ilmu.

Jurnalis: Dewi Damayanti Abdul Karim