Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, Itera Adakan Pelatihan Water Rescue

Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, Itera Adakan Pelatihan Water Rescue

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 26 April 2024, Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Itera, mengadakan kegiatan pelatihan water rescue atau penyelamatan bencana di perairan. Pelatihan yang diikuti puluhan mahasiswa, anggota Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam (KMPA) Itera, dan Generasi Tanggap Bencana Itera (Gatera) tersebut dipusatkan di Embung C Itera.

Kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dengan berbagai acara seperti seminar, workshop, pameran poster kebencanaan, teknik investigasi bencana, dan simulasi di gedung.

Dalam rangkaian acara yang diadakan serentak di seluruh Indonesia, Itera menyelenggarakan pelatihan water rescue yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada sivitas akademika Itera dalam menyelamatkan diri dan menolong orang lain dari bahaya air.

Sebelum mengikuti simulasi, peserta pelatihan mendapatkan materi pengantar yang disampaikan tim Pusat MKG Itera, Dirya Andiryan, S.T. Dirya menekankan pentingnya peran individu dalam situasi bencana.

“Dalam bencana, tindakan memitigasi resiko diri sendiri sangatlah penting. Kita harus memahami bahwa 70% keselamatan berasal dari upaya diri sendiri, sisanya baru ditangani oleh petugas penyelamat,” ungkap Dirya.

“Dalam bencana, tindakan memitigasi resiko diri sendiri sangatlah penting. Kita harus memahami bahwa 70% keselamatan berasal dari upaya diri sendiri, sisanya baru ditangani oleh petugas penyelamat.”

Dirya juga menyampaikan, pelatihan water rescue sangat relevan karena Itera memiliki banyak embung yang memungkinkan terjadinya kecelakaan di perairan. Kehadiran embung di dekat gedung kuliah menjadi perhatian utama, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat mengancam keselamatan mahasiswa dan masyarakat sekitar

Teknik penyelamatan yang diajarkan dalam pelatihan dibagi menjadi dua kategori, yaitu untuk mereka yang belum bisa berenang dan yang sudah mahir. Materi yang disampaikan mencakup teknik Reach Throw Row Go Tow (RTRGT), yang meliputi langkah-langkah seperti mencapai korban dengan tangan atau benda lain, melempar benda yang bisa mengapung, menggunakan perahu untuk mendayung, serta menarik korban ke tempat yang aman.

Selama pelatihan, peserta dilengkapi dengan perlengkapan penyelamatan seperti pelampung untuk dilempar dan jaket pelampung untuk keselamatan pribadi, dan perahu karet. Diharapkan melalui pelatihan ini, mahasiswa dapat lebih siap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat terkait air, serta dapat berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana.

Jurnalis  : Nadia Zunnuraini (Teknik Perkeretaapian)
Fotografer : Nadia Zunnuraini dan Dok. Pusat MKG Itera