Dosen Teknik Biosistem ITERA Kenalkan Warga Sistem Pertanian Permakultur

Dosen Teknik Biosistem ITERA Kenalkan Warga Sistem Pertanian Permakultur

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Program Studi Teknik Biosistem, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan melatih warga Desa Balerejo, Lampung Timur, . Kegiatan yang mengusung topik penerapan sistem permaculture sebagai upaya pemanfaatan lahan sempit untuk peningkatan ekonomi keluarga tersebut diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan P4S Tani’s Market Balerejo, beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan tersebut para peserta dilatih langsung oleh enam dosen ITERA, yaitu Raizummi Fil’aini, S.T.P., M.Si., Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si., Ni Wayan Arya Utari, S.TP., M.Sc., Harmiansyah, S.T., M.T, Setyadi Gumaran, S.T.P., M.Si., dan Muh. Kusmali, S.T.P.,M.Si. Kegiatan tersebut juga melibatkan tim P4S Tani’s Market Balerejo yang juga dihadiri oleh Bayu Wicaksana, S.T., M.TP selaku ketua P4S Tani’s Market Balerejo. Selain itu, Kepala Desa Balerejo dan mahasiswa Prodi Teknik Biosistem juga turut serta meramaikan kegiatan tersebut.

Ketua tim Raizummi Fil’aini, S.T.P., M.Si., menjelaskan sistem permakultur sendiri merupakan rancangan pertanian dari ekosistem agrikultur yang produktif dan memiliki keberagaman, stabilitas, dan ketahanan layaknya ekosistem alam. Konsep utamanya adalah untuk merancang, membangun, mengelola, dan meningkatkan upaya untuk menciptakan lanskap yang mampu mensimulasi lingkungan alam, terutama dalam hal bagaimana alam membentuk siklus yang melingkar dan tertutup, sehingga tidak ada sampah yang dihasilkan, sembari menghasilkan sesuatu yang berguna untuk manusia.

Teknologi yang diterapkan untuk menjawab pemanfaatan pekarangan rumah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan ember, arang, dan gelas plastik serta beberapa paralon yang dirakit.

Teknologi yang diterapkan untuk menjawab pemanfaatan pekarangan rumah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan ember, arang, dan gelas plastik serta beberapa paralon yang dirakit. Teknologi tersebut dikenal dengan Budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) dan akuaponik. Tidak hanya memberikan edukasi, Raizummi dan tim juga secara langsung melakukan demonstrasi mengenai sistem Budikdamber dan akuaponik yang juga didampingi oleh dosen Program Studi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi, S.Pi., M.Si.

Lebih lanjut, Raizummi menyebut, kegiatan tersebut adalah untuk membantu mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan pertanian yang dapat meningkatkan nilai ekonomi. Untuk itu, masyarakat, khususnya mitra kegiatan dilatih untuk budidaya secara berkelanjutan dengan sistem permakultur dengan memanfaatkan lahan pertanian yang sempit. “Sebagian besar lahan pekarangan rumah warga belum termanfaatkan dengan sempurna. Ini harusnya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu potensi alternatif peningkatan ekonomi keluarga,” ujar Raizummi.

Raizummi menambahkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menjadi bentuk konkrit pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dimana tim PKM ITERA berusaha mengimplementasikan teknologi tepat guna dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Balerejo. Untuk menciptakan masyarakat yang mandiri pangan tentunya dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, tidak hanya institusi pendidikan saja, melainkan dari penyuluh dan pamong desa setempat. (Rilis/Humas)