Webinar Himatekia ITERA Bahas Industri Amonia Internasional
[:id]Ilustrasi : Freepik[:]

Webinar Himatekia ITERA Bahas Industri Amonia Internasional

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatekia) ITERA mengadakan kegiatan webinar membahas peran teknik kimia dalam industri amonia internasional, pada Rabu, 4 November 2020. Kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang industri pupuk ammonia, yaitu Senior Process Engineer di Yara Belle Plaine, Kanada, Muhammad Iqbal, B.E., M.Sc., P.D.Eng.

Koordinator Prodi Teknik Kimia ITERA, Ahmad Zainal Abidin M.Sc Ph.D., yang diwakili dosen Teknik Kimia, Dr. Eng Feerzet achmad, S.T., M.T., mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh mahasiswa tersebut. Dia berharap melalui kajian tersebut, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru, yang mendukung perkuliahan di Prodi Teknik Kima.

Dalam kesempatan tersebut, pemateri Iqbal, B.E., M.Sc., P.D.Eng. menyampaikan materi seputar Chemical engineering in the international ammonia industry. Adapun hal pertama yang disampaikan adalah sejarah Yara Belle yang pertama kali berdiri di Norwegian berdiri pada tahun 1905 oleh sam eyed ( an engineer and industrialist) dan Kristian birkeland (a scientist).

Dia juga menjelaskan seputar produk yang dihasilkan di perusahaan tempatnya bekerja yaitu pupuk ammonia, pupuk urea, pupuk SSP, nitric acid (bahan dasar pembuat pupuk), pupuk nitrat, pupuk NPK, pupuk CN, dan TAN (technical ammonium nitrat). Adapun  produk utama dari pabrik ini yaitu pupuk ammonia.

“Setiap lulusan engineer memiliki tugas dan  peran penting terhadap pengendalian proses industri di sebuah pabrik, tidak terkecuali pabrik pupuk.”

Dalam webinar yang dipandu oleh mahasiswa Teknik Kimia ITERA Azzahra Muli Berliana dan moderator Adhanto Bagaskaro, Iqbal juga menyampaikan mengenai proses produksi pupuk ammonia yang di lakukan dengan beberapa tahap. Mulai dari bahan utama ammonia yang dibutuhkan pada proses urea solution plant dan nitric acid.

“Pada proses urea solution plant yang menjadi produk yaitu urea cair yang ditingkatkan konsentrasi dengan melakukan penguapan lalu dialirkan ke mesin urea granula plant yang diproses ini cairan urea menjadi butiran padat kemudian disimpan di storage urea (produk utama),”jelas Iqbal.

Di akhir pemaparannya, Iqbal membahas seputar role of process engineer yang terbagi dalam empat bagian yaitu plant support ; create, plant and execute improvement projects; safety ; serta provide support during plant turn around.  Dia juga berpesan, bahwa setiap lulusan engineer memiliki tugas dan  peran penting terhadap pengendalian proses industri di sebuah pabrik, tidak terkecuali pabrik pupuk. [Himatekia/Humas]