Webinar Teknik Sipil ITERA Kaji Masa Depan Rekayasa Konstruksi Indonesia

Webinar Teknik Sipil ITERA Kaji Masa Depan Rekayasa Konstruksi Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan webinar nasional mengkaji masa depan rekayasa konstruksi Indonesia dan keselamatan konstruksi, Sabtu (24/10/2020). Kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pegiat konstruksi tentang peluang dan tantangan konstruksi yang akan dihadapi Indonesia, serta pentingnya keselamatan dalam dunia konstruksi.

Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut yaitu Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH) yang juga Ketua Program Studi S2 Teknik Sipil UPH, Prof. Dr. Manlian Ronald A. Simanjuntak, S.T., M.T., D.Min dan Ketua PII Wilayah DIY, Ir. Akhmad Suradji, M.T., Ph.D., IPM., yang merupakan anggota komite keselamatan konstruksi (K2K) Kementrian PUPR. Masing-masing narasumber dipandu oleh moderator dosen Teknik Sipil ITERA, Dicky Rahadianto, S.T., M.T. dan Junita Eka Susanti, S.T., M. Eng.

Sekretaris Prodi Teknik Sipil ITERA, Dian Perwitasari, S.T., M.T. menyampaikan, melalui webinar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan masyarakat khususnya para pekerja konstruksi tentang peluang dan tantangan masa depan rekayasa konstruksi Indonesia dalam menghadapi era globalisasi dan digitalisasi. Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi suatu wadah untuk memberikan gambaran pentingnya keselamatan dalam bidang industri konstruksi.

“Dalam mewujudkan model pengembangan jangka panjang, dunia konstruksi dan peran pendidikan tinggi mempunyai peran yang penting. Peran pendidikan tinggi yaitu dengan menghasilkan sarjana, kualifikasi terampil dan ahli, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi dengan berbagai lembaga daerah maupun nasional.”

Dalam kesempatan tersebut, pemateri pertama Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, S.T., M.T. D.Min menyampaikan materi tentang Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024. Dalam RPJMN tersebut merencanakan tentang strategi pembangunan nasional dan memprioritaskan pembangunan. Ada lima hal penting dalam membangun daya saing nasional, yaitu pembangunan SDM, penyederhanaan bentuk kendala regulasi dan policy, transformasi ekonomi, penyederhanaan birokrasi dan pembangunan infrastruktur.

Model Pengembangan

Prof. Manlian juga membahas, bahwa jasa konstruksi  memiliki tiga model pengembangan, yaitu jangka panjang, menengah, dan pendek. Tujuan utama pengembangan jangka panjang adalah untuk mewujudkan masyarakat negeri Pancasila yang mandiri, maju, adil, dan makmur dengan melakukan percepatan pembangunan di berbagai bidang.

“Dalam mewujudkan model pengembangan jangka panjang, dunia konstruksi dan peran pendidikan tinggi mempunyai peran yang penting. Peran pendidikan tinggi yaitu dengan menghasilkan sarjana, kualifikasi terampil dan ahli, menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi dengan berbagai lembaga daerah maupun nasional,”ujar Prof. Manlian.

Dalam sesi kedua Ir. Akhmad Suradji, M.T., Ph.D., IPM menyampaikan bagaimana sebuah kecelakaan konstruksi terjadi, seperti blackspot. Blackspot adalah titik di mana kecelakaan terjadi karena titik tersebut kurang ditinjau secara maksimal. Titik tersebut harus diolah dengan maksimal agar meminimalisasi kecelakaan konstruksi, karena banyak kerugian yang titimbulkan dari kecelakaan tersebut, baik bagi pekerja, pengembang, masyarakat dan lingkungan. [Humas]