ITERA Resmi Menjadi Titik Rukyatul Hilal Kementerian Agama

ITERA Resmi Menjadi Titik Rukyatul Hilal Kementerian Agama

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi menjadi salah satu titik kegiatan pengamatan rukyatul hilal Ramadhan 1442 H di bawah Kementerian Agama RI. Hal tersebut menjadi bagian dari kerja sama antara UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) ITERA dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung.

Pengamatan hilal sebagai tanda Ramadhan 1442 hijriah dilaksanakan di dua titik di kampus ITERA yakni di kompleks teleskop pengamat bulan yang bertempat di Taman Alat MKG dan Rooftop Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA.

Karena masih masa pandemi Covid-19, pengamatan Hilal Ramadhan 1442 H oleh UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung dilaksanakan hanya melalui live streaming kanal Youtube dan media sosial Instagram yang dapat diakses publik mulai pukul 17.00 s/d 18.30 WIB.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., IPU., secara streaming menyampaikan bahwa mulai tahun 2021, ITERA menjadi salah satu titik baru pos pengamatan hilal yang ada di Provinsi Lampung dan telah didaftarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung ke Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Tahun ini, ITERA juga akan dilengkapi dengan Astelco Lunar Telescsope System sebuah teknologi baru yang merupakan salah satu simpul pengamat bulan sedunia,” ujar Rektor.

“Tahun ini, ITERA juga akan dilengkapi dengan Astelco Lunar Telescsope System sebuah teknologi baru yang merupakan salah satu simpul pengamat bulan sedunia.”

Sementara Ketua UPT OAIL ITERA, Dr. Hakim L Malasan, menyebut keberadaan ALTS-7 merupakan sebuah prestasi ITERA, sebab ITERA menjadi salah satu tempat pengamat Bulan Qamariyyah secara reguler atas keberadaan ALTS-07. ALTS-07 memiliki kelebihan dapat mengarahkan teleskop ke Bulan secara otomatis, atau secara lazim disebut dengan teleskop robotik. Keberadaan stasiun tersebut akan semakin mendukung peran ITERA di bidang astronomi, selain telah memiliki Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, dan UPT OAIL.

Kondisi Pengamatan

Berdasarkan kondisi pengamatan Hilal tertutup oleh awan tebal yang berada di ufuk Barat. Seperti yang disampaikan oleh Laboran OAIL, Aditya Abdilah Yusuf bahwa pengamatan kali ini sangat sulit, selain posisi hilal yang berada di posisi matahari terbenam, kondisi cuaca yang berawan yang menyelimuti di langit Barat.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Bina Lembaga dan sarana KUA Bidang Urais Kanwil Kemenag Provinsi Lampung selaku Anggota Badan Hisab Rukyat Provinsi Lampung Drs. Lemra Horizon, M.Pd.I menyatakan, akibat faktor cuaca maka hilal tidak tampak dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.

“Mungkin persentase iluminasinya tadi hanya sekitar 0,15 persen yang bisa terlihat, maka sangat tidak memungkinkan bisa terlihat dengan mata telanjang. Sehingga diperlukan adanya alat bantu yang lebih banyak. Pada hari ini kita menghisab, kemudian dihitung dan dibuktikan dengan alat yang ada,” jelasnya.

“Oleh sebab itu, penetapan satu Ramadhan nanti ada pada sidang isbat dari Menteri Agama. Yang jelas, kalau menurut hitungan hisab sudah diatas dua derajat diatas ufuk itu bisa disimpulkan bahwa besok sudah termasuk bulan baru. Namun tetap tergantung sidang isbatnya nanti bagaimana, kita tinggal tunggu saja,” ujar Drs. Lemra. (Humas)