Olah Kayu Gaharu Prodi Teknik Kimia ITERA Kolaborasi Dengan UMKM

Olah Kayu Gaharu Prodi Teknik Kimia ITERA Kolaborasi Dengan UMKM

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dari Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan kunjungan ke UMKM (Usaha Menengah, Kecil dan Makro) Komet Gaharu, Metro, Lampung pada hari Minggu tanggal 22 Mei 2022. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin kerjasama terkait penelitian mahasiswa mengenai pengolahan gaharu menjadi minyak gaharu.

Tim dari ITERA yang diwakili oleh Dosen Teknik Kimia ITERA  Dr. Eng. Feerzet Achmad, S.T., M.T dan Reni Yuniarti, S.T., M.T diikuti oleh 4 mahasiswa tersebut membahas kolaborasi terkait proses pengambilan dan pengolahan minyak gaharu yang optimal sehingga dapat memperoleh minyak gaharu lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.

Kusnadi selaku pemilik UMKM Komet Gaharu, Metro, Lampung menjelaskan berbagai hal tentang gaharu dimulai dari tanaman gaharu, proses terbentuknya gaharu (inokulasi), perlakuan awal bahan baku kayu gaharu, proses pengolahan hingga produk-produk dari gaharu. Adapun produk yang dihasilkan dari kayu gaharu dan diperlihatkan diantaranya minyak atsiri/parfum gaharu, briket, teh daun gaharu, air destilat gaharu, madu gaharu dan buhur (dupa).

Produk yang dihasilkan dari kayu gaharu diantaranya minyak atsiri/parfum gaharu, briket, teh daun gaharu, air destilat gaharu, madu gaharu dan buhur

Kolaborasi tersebut merupakan kolaborasi kedua antara ITERA terutama Prodi Teknik Kimia dengan UMKM Komet Gaharu, Metro, Lampung dimana kolaborasi sebelumnya berupa bantuan bibit tanaman gaharu untuk ditanam kebun raya ITERA.

Diakhir kegiatan, Kusnadi menanggapi positif terkait kelanjutan dari kerjasama sebelumnya. Kusnadi menyatakan penelitian tentang gaharu perlu dikembangkan terus dengan cara kolaborasi. Kusnadi berharap ITERA juga dapat menjalin kerjasama penelitian terkait potensi produk yang beragam dan berkualitas tinggi agar menaikkan nilai ekonomi para petani gaharu. (Rilis/Humas)