Purino Perkeretaapian ITERA Kembali Terlibat dalam Riset Jembatan Kereta Api

Purino Perkeretaapian ITERA Kembali Terlibat dalam Riset Jembatan Kereta Api

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Perkeretaapian Institut Teknologi Sumatera (ITERA) terlibat dalam program Prioritas Riset Nasional (PRN) Perkeretaapian yang dikoordinator oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT). Keterlibatan riset tersebut merupakan Survey Jembatan Kereta Api BH77 Tegineneng, Lampung dari pelaksanaan kerja sama yang telah terjalin antara ITERA dan BPPT.

Sebagai bagian pelaksanaan riset perkeretaapian nasional, Ketua Purino Perkeretaapian ITERA, Ir. Julison Arifin, M.Sc., Ph.D., IPU, dan tim mengikuti Survey Jembatan Kereta Api BH77 tentang Monitoring kesehatan jembatan kereta api (SHMS Jembatan) yang diadakan Tegineneng, Lampung Selatan, 05 – 06 April 2021, bersama PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang.

Kegiatan tersebut dihadiri secara daring oleh Koordinator Kegiatan SHMS, Ir. D. Agus Purnomo, M.M., Ahli Bidang Geoteknik/Pondasi Jembatan, Prof. Ir. Wimpie Aspar, Ir. MSc. Ph.D,Ahli Desain SHMS Jembatan Ir. Matza Gusta, M.T., Manager Safety Review and Recommendation, Awan Sukaryono, Manager Safety Management Office Benedictus Kristo Wijayanto, Safety Inspector Budiman dan Kepala UPT Resor Jembatan IV.1 Tanjungkarang Novirlan.

Dalam kesempatan tersebut Pihak Delegasi BPPT, Prof. Ir. Wimpie Aspar, Ir. MSc. Ph.D, melakukan survey visual terkait kondisi struktur jembatan, baik Kondisi struktur atas jembatan BH 77 dan juga Kondisi struktur bawah jembatan BH 77. Dengan melihat kondisi jembatan tim memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan jenis mechanical properties material baja pada struktur jembatan, dan juga Pemeriksaan mutu beton eksisting metode NDT.

“Untuk mengurangi resiko dan agar kereta api dapat mengangkut barang dengan aman dan efisien, maka dilakukan desain sistem montoring kesehatan jembatan kereta api berbasis artificial intelligence (AI) dan berkonsep sustainable.”

Sementara tim Purino Perkeretaapian ITERA, Ir. M. Abi Berkah Nadi, S.T, M.T, IPM., menjabarkan hasil penelitian SHM Jembatan baja BH77 Tegineneng terhadap berbagai skema pembebanan, (terutama KA Babaranjang) di Lampung. Kegiatan survey terpumpun tersebut diikuti beberapa para Pakar Ahli dari berbagai instansi.

“Untuk mengurangi resiko dan agar kereta api dapat mengangkut barang dengan aman dan efisien, maka dilakukan desain sistem montoring kesehatan jembatan kereta api berbasis artificial intelligence (AI) dan berkonsep sustainable,“ ujar Abi.

Pembahasan SHMS

Abi juga menyampaikan, dalam kegiatan tersebut difokuskan pembahasan Structural Health Monitoring System (SHMS) jembatan kereta api. Hal tersebut dilakukan mengingat urgensi jembatan kereta api untuk meminimalisir bencana pada jembatan yang kondisi sudah berumurnya jembatan kereta api di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera.

Dari rencana pada hasil survei ini berhadap Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian ITERA, bersama tim teknis dari BPPT melakukan penelitian diperolehnya gambaran kondisi riil jembatan KA BH77 saat ini secara umum pada bangunan atas dan bangunan bawah jembatan. Dengan harapan dari hasil survey ini memperolah lokasi titik kritis jembatan KA BH77 hasil review design bersama BPPT-ITERA dan serta memperoleh kondisi visual saat ini pada material komponen jembatan KA BH77.

Sementara dari Pihak PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang mengharapkan nantinya penerapan SHMS dapat diaplikasikan diberbagai jenis struktur jembatan agar dapat memperpanjang umur pelayanan jembatan karena penurunan kemampuan dan kerusakan dapat di identifikasi lebih awal (peringatan dini) sebelum terjadinya kerusakan yang lebih parah yang membutuhkan biaya rehabilitasi yang sangat besar. (Rilis/Humas)