Dosen ITERA Paparkan Teknologi dan Potensi Energi Surya di Indonesia

Dosen ITERA Paparkan Teknologi dan Potensi Energi Surya di Indonesia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Konservasi dan Energi Terbarukan ITERA mengadakan kegiatan webinar bertajuk Material dan Teknologi untuk Lingkungan dan Energi Terbarukan, Jumat, 25 Juni 2021. Kegiatan ini bekerja sama dengan tim peneliti yang mendapat Hibah Penelitian ITERA 2021 yang diketuai oleh Dr. Eka Nurfani yang juga menjadi narasumber bersama Dosen Teknik Sistem Energi di ITERA, Rishal Asri, S.T., M.E., dan dosen Kimia Institut Teknologi Bandung, Dr. Grandprix T.M. Kadja.

Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu ITERA, Acep Purqon, Ph.D., dalam pengantarnya menyampaikan bahwa saat ini ITERA menjadi kampus pertama yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan bercita-cita menjadi kampus yang mandiri energi. Karena hal itu, ITERA menjadi kampus percontohan dalam pengembangan energi terbarukan, dan pemerintah berharap kampus lain yang ada di Indonesia dapat mengikuti langkah ITERA. Acep juga berharap seluruh peserta dapat menyerap segala informasi yang ada pada webinar kali ini.

Dalam sesi materi, Dosen Teknik Sistem Energi di ITERA, Rishal Asri, S.T., M.E. menyampaikan seputar teknologi untuk energi terbarukan di Lampung. Rishal menyebut Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan energi terbarukan, salah satu energi terbarukan yang sangat cocok adalah energi surya. Energi terbarukan juga dinilai dapat membantu menurunkan pemanasan global, namun saat ini sayangnya di Indonesia mayoritas masih menggunakan PLTA.

Rishal menyebut Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan energi terbarukan, salah satu energi terbarukan yang sangat cocok adalah energi surya.

Sementara Dr. Grandprix T.M. Kadja lebih membahas Green Strategies for the Realization of Hierarchical Nanoporsity : Toward Sustainable Processes. Dalam materinya Grandprix berkata bahwa saat ini zeolit adalah katalis yang dapat digunakan dalam berbagai jenis bahan kimia. Namun permasalahannya adalah zeolit memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga hanya bisa di manfaat sisi luarnya saja. Dalam penelitiannya, Grandprix berusaha menemukan bahan Hierarchical Nanoporsity yang berasal dari bahan natural untuk mensitesis zeolite agar dapat lebih dimanfaatkan lagi.

Di akhir webinar, Dosen Teknik Material ITERA, Dr. Eka Nurfani menyampaikan penelitiannya tentang Thin Films for Solar Energy Conversion : UV Photodetector and Solar Cell. Dalam materinya Dr. Eka, mengatakan potensi energi surya di Indonesia ada sebesar 207.898 MV namun saat ini penggunaannya baru 0,05% saja. Untuk itu, Eka saat ini meneliti mengenai fotodetektor terbaik untuk memanfaatkan energi surya di Indonesia.

Webinar yang dihadiri sekitar seratus peserta tersebut diakhiri dengan sesi diskusi. Peserta webinar adalah mahasiswa dan dosen ITERA, dan juga para peneliti umum, dan masyarakat yang memiliki ketertarikan di bidang energi terbarukan. (Rilis/Humas)