Dosen ITERA Latih Guru Manfaatkan Teknologi Augmented & Virtual Reality

Dosen ITERA Latih Guru Manfaatkan Teknologi Augmented & Virtual Reality

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memberikan pelatihan dasar pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada para guru di Ar-Raihan Islamic School, Bandar Lampung, Senin, 27 April 2021. Sebanyak 15 orang guru dikenalkan dengan teknologi yang dapat mendukung proses pembelajaran kepada siswa.

Kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa dosen, yakni Rudi Setiawan S.T., M.T., dan Marsudi Siburian S.Si, M.Biotech dari Program Studi Teknik Biomedis, Jarwinda S.Si, M.T dari Program Studi Teknik Pertambangan, dan Putri Kholida S.Ds, M.Ds., dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut juga melibatkan beberapa mahasiswa Program Studi Teknik Biomedis.

Salah satu dosen, Rudi Setiawan S.T., M.T., menjelaskan dalam kegiatan tersebut para guru mendapatkan pengenalan seputar teknologi augmented reality dan virtual reality. Augmented Reality (AR) merupakan teknologi gabungan benda maya dua dimensi dan tiga dimensi yang kemudian memproyeksikan benda maya dalam waktu nyata. Sedangkan Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat, berinteraksi dan menggunakan alat multisensory. Selain mendapatkan materi para guru diajak secara langsung praktik langsung menggunakan teknologi tersebut.

“Teknologi ini dapat mempermudah guru dan peserta didik berkomunikasi melalui objek yang tertampil dan peserta didik dapat memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan umpan balik yang baik.”

Dalam pelatihan para guru juga diberikan pengarahan cara mencari dan menerapkan sumber-sumber media yang bisa diakses secara terbuka untuk membangun konten pembelajaran menggunakan AR dan VR di kelas.

Rudi menjelaskan, Ar-Raihan Islamic School merupakan salah satu sekolah yang mengusung konsep pembelajaran berbasis teknologi informasi, sehingga dengan para gurunya mampu memanfaatkan media pembelajaran menggunakan AR dan VR, nantinya akan membantu para guru untuk menjadikan pembelajaran lebih bervariatif dan menarik.

“Teknologi ini dapat mempermudah guru dan peserta didik berkomunikasi melalui objek yang tertampil dan peserta didik dapat memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan umpan balik yang baik,” ujar Rudi.

Rudi berharap, melalui pelatihan tersebut para guru dapat semakin akrab dengan teknologi yang kini berkembang, dan dapat mempermudah proses belajar mengajar. (Rilis/Humas)