Pendiri ITERA Prof. Akhmaloka Motivasi Mahasiswa Jadi Peneliti Dunia

Pendiri ITERA Prof. Akhmaloka Motivasi Mahasiswa Jadi Peneliti Dunia

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Salah satu pendiri Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang saat ini menjabat Rektor Universitas Pertamina, Jakarta Prof. Akhmaloka, Ph.D memotivasi mahasiwa dan dosen ITERA untuk menjadi peneliti global. Hal tersebut disampaikan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2010-2015 itu, saat mengisi Studium Generale bertajuk Gagasan Penelitian dari Sumber Daya Alam, yang diadakan di Aula Gedung C Kampus ITERA, Jumat (30/8/2019).

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., tersebut, Prof. Akhmaloka, menyampaikan materi kehasan alam Indonesia, yang semestinya dimanfaatkan sebagai materi riset global. Kelebihan Indonesia, sebagai negara tropis, dan berada di jalur gunung berapi dunia, membuat Indonesia kaya akan sumber daya alam. Seperti struktur batuan muda yang kaya mineral di sekitar gunung berapi. Selain itu, sesuai bidang keilmuannya, Prof Akhmaloka menyampaikan materi seputar thermophilic enzymes.

”Karena berada di kawasan yang banyak gunung berapi, Indonesia banyak memiliki hot spring atau sumber air panas. Sumber air panas adalah tempat hidup enzim thermophilic yang di negara lain belum tentu ada, dan bisa menjadi materi penelitian kita yang khas,” ujar Prof. Akhmaloka.

“Mahasiswa harus mampu menguasai bidang yang spesifik dan sesuai dengan kekayaan alam Indonesia untuk menjadi peneliti global. Misal ada sesuatu yang hebat di Lampung dan tidak ada di tempat lain, itulah yang perlu dikembangkan.”

Prof. Akhmaloka juga menyebut, Indonesia merupakan negara kedua di dunia dengan biodiversitas terkaya, setelah Brazil. Namun, sayangnya masih belum banyak orang yang mengeksplor dan menjadikannya sebagai materi riset. Banyak mikroorganisme yang belum diteliti di tempat lain ada di Indonesia yang jika mahasiswa atau dosen meneliti mikroorganisme tersebut maka sangat berpeluang menjadi pakar riset global tentang bidang keilmuan tersebut.

“Mahasiswa harus mampu menguasai bidang yang spesifik dan sesuai dengan kekayaan alam Indonesia untuk menjadi peneliti global. Misal ada sesuatu yang hebat di Lampung dan tidak ada di tempat lain, itulah yang perlu dikembangkan,” ujarnya.

ITERA Terus Berkembang

Sementara Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Pd.D, dihadapan mahasiswa dan dosen menyampaikan, sejarah pendirian ITERA, yang tidak lain juga berkat tangan dingin Prof. Akhmaloka, saat menjabat Rektor ITB. Rektor menyebut, saat ini ITERA terus berkembang, dengan terus menambah program studi dan meningkatkan kualitas SDM dosen. Momentum stadium generale yang menghadirkan langsung pendiri ITERA, diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk berpacu dalam prestasi.

“Secara langsung kami juga akan mengundang para pendiri ITERA Prof. Akhmaloka, bersama mantan menteri pendidikan dan kebudayaan RI Bapak M. Nuh dan Presiden ke-6 RI Bapak SBY dalam lustrum perdana ITERA yang akan diperingati pada 7 Oktober mendatang,” ungkap Rektor. [Humas]