Dosen Arsitektur Lanskap ITERA Kenalkan Potensi Mangrove di Pesisir Barat

Dosen Arsitektur Lanskap ITERA Kenalkan Potensi Mangrove di Pesisir Barat

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Dosen Arsitektur Lanskap Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan aksi peduli pesisir dengan mengenalkan potensi mangrove sebagai vegetasi alami untuk mengurangi  risiko bencana di Pekon Biha, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Kegiatan yang dilaksanakan Awal April (3-4 April 2021) tersebut dilakukan oleh beberapa dosen yaitu Rizka Nabilah, S.Si., M.Si. Rian Adetiya Pratiwi, SP., M.Si., Septi Maulidyah, S.T., M.T., dan Martin Muljana, S.T., M.Ars.L.

Dalam kegiatan tersebut para dosen menyusun materi modul pengenalan mangrove serta bersama dengan tim mahasiswa memberikan peragaan tentang mangrove serta kiat untuk tanggap bencana.

Perwakilan dosen, Rizka Nabilah, S.Si., M.Si., menyampaikan, masalah bencana alami dan buatan manusia masih menjadi polemik bagi pengelolaan lanskap di daerah pesisir. Bencana yang disebabkan karena faktor alam menyebabkan kerugian finansial yang berkepanjangan. Masalah publik tersebut sangat meresahkan masyarakat karena dampak kerusakan dan korban jiwa.

“PKM ini bertujuan untuk menganalisis masalah lingkungan yang berkaitan dengan tanggap bencana di kawasan pesisir serta memberikan media edukasi berupa modul dengan Konsep Basic Information of Mangrove (BIOMA) sebagai upaya pencegahan resiko bencana di daerah Pekon Biha,” ujar Rizka.

“PKM ini bertujuan untuk menganalisis masalah lingkungan yang berkaitan dengan tanggap bencana di kawasan pesisir serta memberikan media edukasi berupa modul dengan Konsep Basic Information of Mangrove (BIOMA) sebagai upaya pencegahan resiko bencana di daerah Pekon Biha.”

Penyuluhan tentang modul pengenalan mangrove dilakukan di SDN 1 Biha, dengan diskusi interaktif serta praktik peragaan tentang mangrove. Para siswa antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya menyadarkan generasi muda tentang pentingnya vegetasi alami mangrove bagi kehidupan, terutama di Pekon Biha yang terletak di wilayah pesisir.

Dalam kesempatan yang sama, tim PKM ITERA juga memberikan bibit mangrove pada pihak sekolah yang di terima oleh Kepala SDN 1 Biha, Puryadi, S.Pd. Hal ini diharapkan dapat efektif sesuai dengan metode pendekatan penyuluhan dengan memicu indera pengelihatan bagi siswa sekolah dasar. (Rilis/Humas)