Sambut Mahasiswa Baru, DKV ITERA Pertajam Kurikulum

Sambut Mahasiswa Baru, DKV ITERA Pertajam Kurikulum

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) memantapkan konten kurikulum untuk masa perkuliahan tahun pembelajaran 2019/2020. Penajaman kurikulum tersebut dilakukan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan para praktisi, pakar dan sivitas akademika Prodi DKV ITERA, di kampus setempat, 20-21 Mei 2019.

FGD yang mengangkat tema ‘Corak DKV Itera: Peluang & Tantangan’ tersebut menghimpun sumbang pendapat dari para pakar desain komunikasi visual. Seperti Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3i) Yogyakarta M. Arief Budiman, Ketua Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia Hastjarjo Boedi Wibowo dan Akademisi Fakultas Seni Rupa dan Desain DKV ITB Agung Eko Budiwaspada.

Ketiga narasumber diminta memberikan gagasan tentang hilirisasi DKV di Sumatera, seperti keterhubungan DKV ITERA dengan asosiasi dan sertifikasi serta menajamkan kurikulum DKV ITERA yang akan memulai perkuliahan perdananya pada tahun ajaran baru mendatang. Dari Sumbang pendapat para pakar, maka akan tampa corak dan fokus DKV ITERA.

Hadir dalam FGD selama dua hari tersebut Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjamin Mutu (LP3) ITERA, Dr. Eng. Ratna Widyawati, S.T.,M.T dan Sekertaris LP3 ITERA Fatikul Arif, Ph.D, Ketua Jurusan Teknologi, Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., Sekretaris Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB) ITERA Satriyo Panalaran, S.Kel., M.Eng, perwakilan Progam Studi Arsitektur dan Arsitetur Landscape serta para dosen DKV ITERA.

Narasumber pertama, M. Arief Budiman mengulas peluang dan tantangan DKV ITERA dalam menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Arief yang juga Direktur Petakumpet Creativlab Yogyakarta, mengajak sivitas akademika ITERA untuk menggarap sektor kreativitas di kalangan generasi milenial. Salah satu caramua demham memantapkan mata kuliah yang berkaitan dengan enterpreneurship.

“Matakuliah yang dahulu dengan yang sekarang harus diubah, harus sesuai dengan dunia terkini, dunia digital. Termasuk penamaan matakuliah juga disesuai dengan kebutuhannya,” ujar Koordinator Indonesia Creative Cities Conference (ICCN) itu.

Arief menilai, kecenderungan saat ini, banyak lulusan DKV, akan tetapi industri di bidang DKV tidak tumbuh, bahkan tidak ada di daerah. Untuk mengatasi persoalan tersebut, semestinya mahasiswa atau lulusan Prodi DKV mampu menciptakan industry kreatif sebagai seorang creativepreneur.

Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Desain Komunikasi Visual Indonesia Hastjarjo Boedi Wibowo, M.Sn, menantang para sivitas akademika DKV ITERA untuk terlibat dalam asosiasi. Tetapi keterlibatan itu mesti tumbuh dari bawah, bukan dari atas. “Ada keinginan bahwa kita membutuhkan asosiasi atau perkumpulan untuk menjadi lebih besar dan maju,” kata dosen DKV Universitas Binus itu.

Melalui asosiasi banyak pengetahuan tentang DKV yang akan didapat oleh para anggotanya dari berbagai kampus dan profesional di bidang DKV. Hal itu, jelas akan membuat semakin beragam corak dan sudut pandang pemikiran yang didapatkan.Hastjarjo juga menyarankan kurikulum DKV ITERA lebih melek teknologi dan enterpreneur dengan memahami kebutuhan generasi saat ini.

Sementara Dr. Agung Eko Budiwaspada, menyarankan DKV ITERA mengelompoknya mata kuliah berdasarkan kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya.  Misalkan kompetensi utama mengelompokan matakuliah penciri dari DKV ITERA, kompetensi pendukung berisi mata kuliah yang menjadi ciri khas kampus ITERA. Serta kompetensi pendukung yang terdiri dari mata kuliah yang ada berdasarkan keadaan serta kebutuhan dilingkungan ITERA.

Agung juga memotivasi DKV ITERA yang sekarang digawangi para dosen-dosen muda untuk membesarkan prodi bersama-sama. Usia muda para dosen menurut dia, akan mempermudah masuk dan berbaur dengan para mahasiswa yang merupakan generasi milenial.

Di samping itu latar belakang pendidikan para dosen juga dianggap sangat mumpuni, karena mereka adalah alumnus dari beragam perguruan tinggi ternama mulai dari ITB, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, Universitas Medan dan Universitas Padjajaran. Dari beragamnya latarbelakang tersebut, tentu akan semakin menambah warna dalam kelas-kelas diskusi. Corak tersebut yang kemudian akan menjadi corak Prodi DKV ITERA.