Profesor Tegoeh Tjahjowidodo dari KU Leuven Belgia Ajak Mahasiswa ITERA Jadi Mechanical Engineer Masa Depan   

Profesor Tegoeh Tjahjowidodo dari KU Leuven Belgia Ajak Mahasiswa ITERA Jadi Mechanical Engineer Masa Depan  

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Profesor Tegoeh Tjahjowidodo dari KU Leuven, Belgia, memotivasi seratusan mahasiswa Instiut Teknologi Sumatera (ITERA) yang hadir di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) ITERA, Kamis, 3 Agustus 2023, untuk mempersiapkan diri menjadi mechanical engineer yang dibutuhkan di masa depan. Prof. Tegoeh menekankan, untuk siap bersaing di dunia industri global, mahasiswa tidak boleh berpuas diri mempelajari satu keilmuan saja, seperti teknik mesin. Namun, mahasiswa harus berusaha menguasai keilmuan lain yang menunjang profesinya di tengah ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

“Jangan berpuas diri belajar mechanical engineering, kita harus mempersipkan diri dengan menguasai computer science. Sebagai mechanical engineer kita harus memiliki basic computer science seperti artificial intelligence, data driven, dan aplikasi-aplikasi lain, yang saat ini diterapkan,” ujar Prof. Tegoeh saat menjadi pemateri Honorary Professor atau professor kehormatan dalam sharing session yang diselenggarakan Prodi Teknik Mesin, Jurusan Teknologi Poroduksi dan Industri, ITERA.

Dalam kegiatan yang turut dihadiri Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Ketua JTPI, Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D., serta mahasiswa dan dosen ITERA dan beberapa perguruan tinggi di Lampung, Prof. Tegoeh, juga menyampaikan materi seputar Machine learning for manufacturing & engineering.  Kepada peserta, Prof. Tegoeh menceritakan proses monitoring yang perlu dikuasai oleh seorang engineer, khususnya di bidang teknik mesin, meliputi empat proses monitoring yaitu deskriptif, diagnostik, prediktif dan preskriptif.

Jangan berpuas diri belajar mechanical engineering, kita harus mempersipkan diri dengan menguasai computer science. Sebagai mechanical engineer kita harus memiliki basic computer science seperti artificial intelligence, data driven, dan aplikasi-aplikasi lain, yang saat ini diterapkan

Dalam kegiatan yang dimoderatori oleh dosen Teknik Mesin ITERA, Fajar Perdana N. S.T., M.T., Prof. Tegoeh tidak hanya menyampaikan materi seputar keteknikan, akan tetapi juga memberikan gambaran kolaborasi yang dilakukan antara dunia akademik yaitu perguruan tinggi dengan dunia industri di Belgia.

Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam pembukaan menyampaikan apresiasi atas kesediaan Prof. Tegoeh Tjahjowidodo dari KU Leuven, Belgia, menjadi salah satu Honorary Professor ITERA. Melalui program tersebut, Rektor menyampaikan bahwa ITERA berkomitmen berjejaring dengan perguruan tinggi di dunia untuk saling memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Program Honorary Professor ITERA ini menjadi ajang ITERA berkiprah di dunia global, untuk hari ini secara khusus dihadirkan profesor yang menguasai bidang mechanical engineering,” ujar Rektor.

Program Honorary Profesor ITERA, menurut Rektor diharapkan menjadi sebuah rekognisi bagi para profesor atas pengalaman, dedikasi, dan kekonsistenan dalam mengembangkan keilmuan di berbagai bidang, khususnya sains dan teknologi. Rektor menilai kegiatan tersebut menjadi kesempatan yang baik bagi para dosen dan mahasiswa untuk dapat saling berbagai pengetahuan, dan pengalaman sehingga ITERA mampu bersaing menghadapi masa depan yang semakin maju. “Semoga melalui kegiatan ini juga dapat mengaitkan hubungan ITERA dengan Belgia, sehingga lulusan ITERA nantinya juga memiliki jejaring di level dunia,” ujar Rektor.

(Humas/ Rudiyansyah dan Dzaky Ardi Nugroho)