Dosen Kimia ITERA Ajak Masyarakat Padang Rejo Olah Limbah Minyak Jelantah Jadi Sabun

Dosen Kimia ITERA Ajak Masyarakat Padang Rejo Olah Limbah Minyak Jelantah Jadi Sabun

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Minyak jelantah umumnya menjadi limbah yang langsung dialirkan ke saluran pembuangan. Padahal, jika diolah dengan baik, minyak sisa proses penggorengan tersebut dapat menjadi produk bermanfaat, seperti sabun, sehingga mengurangi emisi karbon dan menciptakan kesehatan lingkungan.

Atas permasalahan tersebut, tim dosen Program Studi Kimia, Jurusan Sains, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), melakukan pengabdian kepada masyarakat, dengan melatih masyarakat Pekon Padang Rejo, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung, mengolah minyak jelantah menjadi sabun, Sabtu, 29 Juli 2023. Koordinator Prodi Kimia, Dr. I Putu Mahendra, S.Si., menyampaikan program tersebut merupakan agenda lanjutan PkM tahun lalu. Sebelumnya di lokasi yang sama, tim dosen Kimia ITERA, melatih masyarakat dalam penjernihan minyak jelantah menggunakan tanah lempung.

“Kami harap kegiatan ini memberikan kebermanfaatan lebih baik, setelah sebelumnya kami melakukan PkM mengenai penjernihan minyak jelantah dengan bleaching earth, kini limbah minyak jelantah bisa diolah menjadi sabun,” ujar Dr. Putu Mahendra.

Kami harap kegiatan ini memberikan kebermanfaatan lebih baik, setelah sebelumnya kami melakukan PkM mengenai penjernihan minyak jelantah dengan bleaching earth, kini limbah minyak jelantah bisa diolah menjadi sabun

Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah tersebut dihadiri masyarakat setempat. Antusias peserta pelatihan dapat terlihat dari semangat bertanya, menjawab kuis dan berbincang mengenai produk sabun yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan adalah sabun padatan yang dapat digunakan untuk mencuci tangan.

Perwakilan Pekon Padang Rejo, Mohammad Yunus, mengapresiasi keberlanjutan program pengabdian masyarakat yang diadakan dosen Prodi Kimia ITERA. Program PkM Juli 2023 ini melanjutkan program sebelumnya sehingga minyak yang telah dijernihkan dapat menghasilkan sabun padatan yang bersifat aplikatif bagi budaya mencuci tangan.

Mohammad Yunus berharap, ke depan tim dosen ITERA masih dapat melakukan pengabdian masyarakat di pekon setempat, khususnya terkait topik peningkatan produk pertanian dan olahan limbah lain. Seperti pengetahuan untuk pengolahan singkong lebih tahan lama, dengan bahan pengawet yang aman. (Rilis/Humas)