Konsorsium Pengembangan Sains Material (CMSD) Umumkan Program Komprehensif Pertamanya

Konsorsium Pengembangan Sains Material (CMSD) Umumkan Program Komprehensif Pertamanya

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Pada awal tahun ini, Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama beberapa universitas terkemuka di Indonesia, masyarakat ilmiah, dan organisasi riset BRIN, pendiri Konsorsium Pengembangan Sains Material (CMSD), mengumumkan peluncuran Program Komprehensif pertamanya, versi 1.0. pada 5 Februari 2024. Hal tersebut merupakan inisiatif inovatif yang bertujuan untuk mengubah penelitian, aplikasi, dan pendidikan Sains Material di Indonesia dengan area kritis mulai dari pemanfaatan sumber daya alam dan mineral Indonesia yang melimpah hingga memajukan penelitian dan pengembangan yang terdepan.

Program CMSD tersebut disusun antara lain sebagai respon terhadap kekayaan sumber daya mineral di Indonesia yang sangat beragam. Seiring dengan diterbitkannya Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023 yang menetapkan Jenis Komoditas Yang Masuk dalam Klasifikasi Mineral Kritis, kesadaran akan pentingnya mineral kritis semakin meningkat. Namun, keahlian serta fasilitas riset yang mendukung eksploitasi mineral kritis saat ini tersebar tanpa adanya koordinasi yang kuat. Banyak riset di bidang Sains Material di berbagai wilayah di Indonesia dilakukan tanpa arahan yang jelas, terutama dalam konteks pengembangan, pengolahan, dan pemanfaatan mineral kritis. Dampaknya, hingga saat ini belum ada riset komprehensif di bidang material yang telah mencapai tahap hilirisasi dan melibatkan industri terkait secara signifikan, yang berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ketua Presidium CMSD, Prof. Kuwat Triyana, menyatakan bahwa program komprehensif tersebut bukan hanya tentang kemajuan ilmiah, namun tentang membentuk masa depan berkelanjutan untuk Indonesia. Melalui kolaborasi, inovasi, dan fokus pada keberlanjutan, Prof Kuwat menuturkan siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk membuat dampak yang substansial baik secara nasional maupun global.

“Program CMSD komprehensif bukan hanya tentang kemajuan ilmiah, namun tentang membentuk masa depan berkelanjutan untuk Indonesia” ujar Prof. Kuwat Triyana

Tindakan perdana Presidium CMSD dalam advokasi kebijakan terwujud dalam surat usulan kepada pemangku kepentingan, seperti kementerian, industri, dan lembaga pendanaan. Surat tersebut menekankan perlunya program hibah terbuka yang bersifat fokus, untuk memajukan penelitian dan pengembangan dalam meningkatkan nilai sumber daya mineral kritis Indonesia dan sektor sumber daya alam secara lebih luas.

Selain dari program perdana CMSD, setiap lembaga pendiri, yang terdiri dari empat himpunan keilmuan, tiga organisasi riset BRIN, dan sembilan universitas terkemuka di Indonesia, telah berkomitmen untuk menyelaraskan program penelitian dan kolaborasi mereka dengan tujuan konsorsium. Penyelarasan strategis ini dirancang untuk menciptakan sinergi yang kuat, meningkatkan kapabilitas dan dampak secara kolektif dalam lingkup Sains Material.

Komitmen CMSD terhadap inovasi dan keunggulan pendidikan terlihat dalam sepuluh area kunci. Ini termasuk pendirian laboratorium mutakhir untuk penelitian di bidang nanoteknologi, biomaterial, dan material berkelanjutan, serta inisiatif untuk mengurangi emisi menggunakan sumber daya alam Indonesia. Selain itu, konsorsium berfokus pada program pendidikan kolaboratif, termasuk lokakarya dan inisiatif pertukaran informasi, serta bermitra dengan industri lokal untuk transfer teknologi dan pengembangan solusi material inovatif.

Prof. Kuwat menambahkan meskipun perjalanan masih memerlukan pentahapan dan penentuan skala prioritas yang cermat, hal tersebut adalah momen penting bagi komunitas ilmiah Indonesia. Dengan mengintegrasikan sumber daya alam yang kaya dengan penelitian terdepan dapat membuka pintu menuju peluang tak terbatas dalam Sains Material.

(Rilis/Humas)