Dosen DKV ITERA Terpilih Jadi Ketua Asosiasi Dokumenteris Nusantara Lampung

Dosen DKV ITERA Terpilih Jadi Ketua Asosiasi Dokumenteris Nusantara Lampung

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (ITERA), PG Wisnu Wijaya, S.Sn., M.Sn., terpilih sebagai ketua Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) wilayah Lampung, dalam musyawarah perdana ADN Lampung, yang diselenggarakan di Studio DKV ITERA, Selasa (11/2/2020). Wisnu terpilih sebagai ketua ADN Wilayah Lampung, setelah unggul dari satu calon lain dalam pemungutan suara.

Dalam musyawarah tersebut hadir para pegiat film dokumenter Lampung, berbagai komunitas film, perguruan tinggi, jurnalis serta pelajar dan mahasiswa. Perwakilan ADN Pusat, Dede Safara Wijaya, menyampaikan, ADN merupakan wadah para pegiat film dokumenter yang ada di Indonesia. Di dalamnya banyak seniman, komunitas, dan institusi, baik pemerintah ataupun swasta yang memiliki ketertarikan mengembangkan film dokumenter. Dengan terbentuknya ADN Lampung, Dede berharap akan ada wadah sekaligus rumah yang mengelola dan menaungi para pegiat film dokumenter dalam berkarya.

“Alhamdulilah dengan terbentuknya ADN Lampung dan terpilihnya ketua, semoga kepengurusan perdana ini mampu mengelola literasi film dokumenter di Lampung. Serta semakin banyak kearifan lokal yang diangkat melalui film-film dokumenter yang berkualitas,” ujar Dede.

“Alhamdulilah dengan terbentuknya ADN Lampung dan terpilihnya ketua, semoga kepengurusan perdana ini mampu mengelola literasi film dokumenter di Lampung. Serta semakin banyak kearifan lokal yang diangkat melalui film-film dokumenter yang berkualitas.”

Tingkatkan Kompetensi Film

Sementara ketua ADN Lampung terpilih, PG Wisnu Wijaya, S.Sn., M.Sn., menyebut dengan terbentuknya kepengurusan ADN Lampung, maka sebagai ketua bersama pengurus akan memfasilitasi para pegiat film dokumenter di Bumi Ruwa Jurai, untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Selain itu, ADN Lampung juga akan membuka peluang para dokumenteris untuk mendapatkan sertifikasi yang dapat mendukung profesi.

“Program kepengurusan baru ini akan lebih berperan sebagai edukator, bagaimana meningkatkan kemampuan membuat film dokumenter, hingga mendistribusikan karya-karya dokumenteris. Sebab, di Lampung banyak pegiat film dokumenter, akan tetapi selama ini belum ada wadah yang menaunginya,” ujar Wisnu.

Sebagai informasi, Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) adalah sebuah ruang bersama bagi para pegiat film dokumenter di Nusantara. ADN pertama dideklarasikan di Klaten,Jawa Tengah pada 17 September 2019. [Humas]