ITERA Ditarget Menjadi Entrepreneur University Mengikuti ITB

ITERA Ditarget Menjadi Entrepreneur University Mengikuti ITB

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) ditargetkan menjadi entrepreneur university, mengikuti langkah pembinanya Institut Teknologi Bandung (ITB). Entrepreneur university adalah perguruan tinggi yang mampu menyiapkan lulusan yang memiliki kreativitas dan inovasi menciptakan usaha sesuai dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0, dengan basis pengembangan teknologi.

Guna menumbuhkan semangat menjadi entrepreneur university, ITERA mengadakan Kuliah Umum bertajuk Membangun entrepreneurial university di Pulau Sumatera, dengan pembicara Rektor ITB Periode 2014-2019 Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, di Aula Gedung C Kampus ITERA, Senin (10/2/2020). Ratusan mahasiswa dan dosen ITERA antusias mengikuti kuliah umum yang dibuka oleh Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutan, Rektor ITERA menyampaikan saat ini, ITERA masih pada tataran teaching university, yaitu perguruan tinggi yang melakukan proses pembelajaran kepada mahasiswa seperti kebanyakan perguruan tinggi lain di Indonesia. Ke depan dengan bertambahnya program S2 dan S3 yang dirancang sesuai kebutuhan di Pulau Sumatera, maka ITERA akan meningkat menjadi riset university. Sementara ITB sudah melampaui kategori riset university, dengan menjadi entrepreneur university pertama di Indonesia. “Kami yakini, 10 -15 tahun ke depan ITERA akan mengikuti langkah ITB, kampus pertama di Indonesia yang menjadi entrepreneur university,” ujar Rektor.

Melalui kuliah umum yang langsung menghadirkan Rektor ITB Periode ke-2 pada masa pembinaan ITERA, maka mahasiswa dan dosen dapat mengetahui jelas target ITERA yang diharapkan bisa menjadi enterpreneur university.

Dalam kuliah umum yang dimoderatori oleh Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA, Prof. Dr.Ing., Mitra Djamal, pemateri Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., menjelaskan ada lima generasi universitas di dunia. Pertama adalah teaching university, yang berperan melakukan proses perkuliahan dengan baik, untuk menciptakan insan berpengetahuan luas, kemudian riset university yang aktif melakukan penelitian, entrepreneur university, hingga kampus yang mampu menciptakan inovasi secara keilmuan, dan terakhir kampus yang melakukan inovasi yang sudah dapat dikomersilkan.

“Mahasiswa bisa belajar melakukan program entrepreneur mulai dari terlibat dalam proyek penelitian dosen, mengikuti berbagai kompetisi baik yang diadakan pemerintah atau swasta, hingga kuliah praktik di perusahaan-perusahaan multinasional.”

Prof. Kadarsah, menebut,  pemerintah di seluruh belahan dunia, saat ini menuntut adanya inovasi teknologi guna meningkatkan kemajuan negaranya. Perguruan tinggi diharapkan menjadi pelaku yang dapat menciptakan inovasi tersebut. Sebab, menurut Kadarsah, seiring berkembangnya teknologi, akan banyak pekerjaan yang hilang, karena digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan. Untuk itu, perguruan tinggi, diminta untuk lebih responsif terhadap kebutuhan dunia industri, atau dapat menciptakan lulusan yang mampu menghasilkan inovasi, sebagai entrepreneur.

“Mahasiswa bisa belajar melakukan program entrepreneur mulai dari terlibat dalam proyek penelitian dosen, mengikuti berbagai kompetisi baik yang diadakan pemerintah atau swasta, hingga kuliah praktik di perusahaan-perusahaan multinasional,” ujar Kadarsah.

ITERA Berkembang Pesat

Dalam kesempatan tersebut, Kadarsah juga mengapresiasi ITERA yang dinilai berkembang sangat pesat. Bahkan sudah menyamai ITB dalam kapasitas gedung yang tersedia. ITERA disebut sudah mengarah untuk menjadi entrepreneur university, dengan mengadakan berbagai program seperti, sharing fasilitas laboratorium, mendorong peningkatan riset yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, hingga mendirikan berbagai program studi terbaru sebagai respon kebutuhan di Era Revolusi industri 4.0.

Kepada mahasiswa Prof. Kadarsah berpesan, agar mahasiswa  menjadikan kampus sebagai sumber inspirasi bagi banyak orang. Mahasiswa juga diharap menjadi teknostarter yang mampu menciptakan berbagai usaha rintisan, dengan kreatvitas yang dimiliki dipadukan dengan penguasaan teknologi.

“Saya melihat ITERA sudah memiliki modal, dengan laboratorium yang sangat mendukung. Tinggal mengarahkan mahasiswa menghasilkan tugas akhir yang mengacu pada kebutuhan dunia industri, dan membantu memecahkan permasalahan dengan inovasi,”ujar Kadarsah. [Humas]