ITERA Gelar Seminar Tentang Riset Kolaborasi Multidisiplin Dalam Menangani Pemanasan Global

ITERA Gelar Seminar Tentang Riset Kolaborasi Multidisiplin Dalam Menangani Pemanasan Global

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Unit Pusat Riset Infrastruktur Berkelanjutan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan launching perdana kegiatan visiting lecture and workshop dengan tema kegiatan International Collaboration Research Funding and Collaboration Research on Climate Works di Aula Gedung C ITERA pada Selasa, 9 Mei 2023. Kegiatan itu diketahui bertujuan sebagai ajang sharing success story dari akademisi dengan jaringan dan kolaborasi riset luar negeri yang mutual dan aktif.

Dalam kegiatan itu turut hadir Ketua Senat ITERA Dr. Sunarsih, Sekretaris LPPM ITERA Dr. Muhamad Fatikul Arif, dan Ketua Pusat Riset Infrastruktur Berkelanjutan Dr. Eng. Rendy Perdana Khidmat, tendik, maupun mahasiswa di ITERA. Kegiatan tersebut turut mengahadirkan narasumber Dr. Eng. Beta Paramita, sebagai perwakilan dari Asosiasi Simulasi Kinerja Bangunan Indonesia (ASKIBI), Program Studi Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus Peraih Grant Climateworks Foundation, dan Dr. Eng. M. Donny Koerniawan dari Center for Development of Sustainable Region (CSDR) dan Program Studi Arsitektur, SAPPK Institut Teknologi Bandung.

Dalam sambutannya, Sekretaris LPPM ITERA, Dr. Fatikul Arif, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi stimulasi bagi para dosen-dosen di ITERA untuk sadar akan pentingnya kolaborasi multidisiplin dalam menangani pemanasan global dimana salah satu contohnya adalah fenomena climate change. Dr. Fatikul mengatakan bawah dimasa yang akan datang, pendekatan pemanasan yang terjadi baik di masyarakat maupun terkait dengan teknologi, dapat dilakukan kolaborasi dengan mengajak insan-insan dari berbagai sektor keilmuan yang berbeda, sehingga memungkinkan terjadinya inovasi.

Pada sesi pemaparan inti sesi pertama, Dr. Eng. Beta Paramita memaparkan materi terkait fenomena pemanasan global serta peran masing-masing stakeholder dalam posisinya sebagai individu, bisnis, bangsa, dan secara global. Lebih lanjut Dr. Eng. Beta menjelaskan bahwa dari masing-masing level tersebut hendaknya dapat menerapkan pola hidup dan kebijakan yang mengarah pada mengurangi dampak pemanasan global. Selain itu, Dr. Eng. Beta Paramita juga menjelaskan tentang fenomena urban Heat Island atau UHI sangat dipengaruhi oleh pemilihan material yang digunakan pada komponen infrastruktur perkotaan.

“Dari masing-masing level Stakeholder hendaknya dapat menerapkan pola hidup dan kebijakan yang mengarah pada mengurangi dampak pemanasan global pada pembangunan perkotaan.” tutur Dr.Eng. Beta

Pada sesi kedua,  Dr. Eng. M. Donny Koerniawan memaparkan terkait pentingnya kolaborasi interdisiplin dalam penelitian dan pendekatan dalam menyelesaikan masalah terkait climate change dengan kolaborasi antara disiplin arsitektur, bidang kedokteran hewan, forestry, biologi, teknik fisika, dan disiplin lainnya. Dr. Eng. M. Donny mengatakan hal tersebut bertujuan untuk  terciptanya produk dengan tingkat keberhasilan inovasi yang baik peluang hak paten yang lebih besar. Dr. Eng. M. Donny Koerniawan mencontohkan keberanian mengambil keputusan untuk tidak ikut arus linearitas menghasilkan kondisi riset yang lebih hidup.

” Keberanian mengambil keputusan untuk tidak ikut arus linearitas menghasilkan kondisi riset yang lebih hidup” ucap Dr. Eng. M. Donny

Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan menyampaikan pertanyaan dengan sangat antusias dan atensi yang tinggi. Diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi stimulasi para dosen muda di ITERA dalam meningkatkan Tri Dharma PT , khususnya dalam bidang penelitian.  (Rilis/Humas)