ITERA Jadi Titik Pengamatan Hilal Ramadhan 1444 H Nasional Kementerian Agama

ITERA Jadi Titik Pengamatan Hilal Ramadhan 1444 H Nasional Kementerian Agama

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menjadi satu dari 124 lokasi pengamatan Hilal Ramadan 1444 H di Indonesia, yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI. Pengamatan Hilal Ramadan dilakukan oleh Tim Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) dipusatkan di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG ITERA, Rabu, 22 Maret 2023.

Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan OAIL ITERA  di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITERA menjadi salah satu pusat keilmuan, kebanggaan ITERA. OAIL saat ini, telah memiliki teknologi yang relatif canggih, seperti Teleskop Robotik OZT ALTS, salah satu teleskop tercanggih yang ada di dunia yang digunakan untuk pengamatan Bulan. Atas penetapan ITERA sebagai salah satu titik pengamatan Hilal Ramadan 1444 H oleh Kemenag, Rektor menyebut hal tersebut menjadi bagian dari kontribusi ITERA kepada masyarakat luas, melalui teknologi dan keilmuan para dosen dan mahasiswa yang dimiliki.

“Terlebih di ITERA ada Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, yang dibutuhkan dalam bidang keastronomian nasional,” ujar Retor, dalam kegiatan yang turut dihadiri Sekretaris LPPM ITERA, Kakanwil Kemenag Lampung, dan perwakilan Ormas Islam, dan awak media.

Tidak hanya untuk pengamatan Hilal Ramadan, Rektor juga menyampaikan OAIL ITERA akan kembali melakukan pengamatan Hilal Syawal, sebagai tanda Hari Raya Idul Fitri 1444h. Hasil pengamatan yang dilakukan ITERA diharapkan bisa memperkuat keputusan sidang isbat pemerintah dalam hal ini Kemenag RI.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Lampung, Puji Raharjo menyampaikan, sebagai institusi yang ditugaskan melakukan rukyatul hilal Ramadan 1444H, Kanwil Kemenag Provinsi Lampung mencoba bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk ITERA yang secara infrastruktur teknologi sangat mumpuni untuk melakukan pengamatan Hilal.

Tidak hanya untuk pengamatan Hilal Ramadan, Rektor juga menyampaikan OAIL ITERA akan kembali melakukan pengamatan Hilal Syawal, sebagai tanda Hari Raya Idul Fitri 1444h. Hasil pengamatan yang dilakukan ITERA diharapkan bisa memperkuat keputusan sidang isbat pemerintah dalam hal ini Kemenag RI.

Di waktu bersamaan, Kanwil Kemenag Provinsi Lampung juga melakukan pengamatan di POB Bukit Gelumpai desa Canti kecamatan Rajabasa, Kalianda, Lampung Selatan. Selanjutnya pihaknya juga akan melakukan Rapat Sidang Isbad (Rukyatul Hilal) Penentuan 1 Ramadhan 1444 H/2023 di lokasi pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan kepada Kemenag Pusat.

“Menteri Agama akan mengambil keputusan berdasarkan hasil siding isbat, yang dihadiri anggota Badan Hisab Rukyat yang terdiri dari MUI, Ormas Islam, dan para pakar astronomi, untuk tentukan awal Ramadan,” ujar Kakanwil Kemenag Lampung.

Perhitungan

Dalam pidato tertulis yang dibacakan perwakilan Kakanwil Kemenag Lampung, Puji Raharjo juga menjelaskan, menurut perhitungan awal Ramadan 1444H, ketingian hilal sudah cukup tinggi, misalnya dari bukit Gelumpai Pantaicanti, Kalianda data ketinggian hilal adalah 08°, 06,29,64 dan elongasinya 08° 40,33,41 dari rata-rata ketinggian hilal awal 6,75 – 8,75 maka merujuk pada kriteria barum tinggi hilal adalah 3° dan titik elongasinya 6.4. “Maka ketinggian hilal optimis bisa teramati, dalam kondisi yang cerah,” ujar Puji.

Meskipun, dalam pengamatan Hilal Ramadan 1444H, Tim Pusat OAIL ITERA belum berhasil mengamati Hilal, karena terkendala awan tebal. Laboratoran Pusat OAIL ITERA, Aditya Abdillah Yusuf mengatakan pengamatan hilal Ramadan telah dipantau sejak pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Saat siang telah terlihat sabit muda, namun saat matahari terbenam tidak terlihat hilal karena awan tebal.  “Kami belum melihat adanya tanda hilal karena adanya awan tebal,” kata Aditya Abdillah Yusuf

Dalam kesempatan tersebut Dosen SAP ITERA, Ridho Wahyu Wibowo memberikan penjelasan seputar teknis Hilal dalam prespektif Astronimi.

Pengamatan  Hilal Ramadan 1444H yang dilakukan tim Pusat OAIL ITERA, bersama para dosen dan mahasiswa Prodi SAP ITERA juga menarih perhatian masyarakat luas. Tidak sedikit masyarakat sekitaran Bandar Lampung, dan Lampung Selatan yang hadir, dan ikut mengamati Hilal Ramadan, dengan menggunakan teleskop yang disediakan penyelenggara.  Selain Teleskop OZT, tim juga akan menggunakan empat teleskop portabel Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal. (Humas)

Foto – Foto : UKM Lembaga Pers ITERA