ITERA Bersama Peneliti Lima Negara Dorong Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan

ITERA Bersama Peneliti Lima Negara Dorong Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bersama para peneliti asal lima negara merumuskan teknologi dan infrastruktur ramah lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam International Conference on Science, Infrastructure Technology and Regional Development (Icositer) di Aula Gedung Kuliah Umum ITERA, Jumat (25/10/2019).

Dalam konfrensi yang diadakan hingga, Sabtu (26/10/2019) sebanyak 11 pembicara asal enam kampus luar negeri dan dua kampus nasional hadir. Mereka adalah Prof. Lester Finch and Prof. Ramon Zamora dari Auckland University of Technology, New Zealand, Prof. Takuya Sugahara (Ehime University, Jepang), Prof. Poki Chen (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan), Prof. Azhar Zam (University of Basel, Switzerland), Prof. Mohd Mustafa Al Bakri dan Dr. Norazian Mohamed Noor dari Universiti Malaysia Perlis, Malaysia, Prof. Mohd Remy Rozainy dan Prof. Mohamad Fared Murshed dari Universiti Sains Malaysia, Malaysia serta Dr. Acep Purqon (ITERA),. Icositer ke-4 ITERA juga menghadirkan pakar geologi Indonesi, Dr. Surono sebagai salah satu narasumber.

Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin., M.Sc., Ph.D., menyampaikan, Icositer merupakan konferensi internasional tahunan yang diadakan ITERA sebagai ajang berkumpulnya para peneliti dunia, stakeholder untuk saling bertukar gagasan dan menjelaskan hasil-hasil riset yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dan guna memecahkan permasalahan yang dihadapi, khsusunya di Pulau Sumatera. ITERA yang lahir untuk memenuhi kebutuhan Sumatera, saat ini, terus mengembangkan pusat-pusat riset yang dibutuhkan Sumatera, seperti pusat riset perkeretaapian, geospasial, manajemen kebencanaan yang telah berdiri.

“Kami lahir untuk memenuhi kebutuhan Sumatera, karena ITERA for Sumatera dan akan menjadi pusat unggulan di Sumatera. Konferensi ini menjadi kesempatan yang baik, untuk para peneliti agar saling bertukar gagasan dalam riset dan pemecahan masalah, termasuk mendorong pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan,” ujar Rektor.

Konferensi ini menjadi kesempatan yang baik, untuk para peneliti agar saling bertukar gagasan dalam riset dan pemecahan masalah, termasuk mendorong pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan.

Ketua penyelenggara konfrensi, Muhamad A. Martoprawiro, Ph.D., menyebut, panitia konferensi telah menerima 190 makalah presentasi dan lebih dari 100 poster dari peneliti dan mahasiswa dari universitas baik dalam negeri ataupun luar negeri.

Paparkan Hasil Riset

Salah satu pemateri, Prof. Poki Chen, dari National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan dalam paparannya menyampaikan hasil risetnya tentang teknologi Unmanned Surface Vehicle (USV) yakni sebuah kendaraan tanpa awak yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi masalah lingkungan yang terjadi di perairan atau laut.  Teknologi ini penting dikembangkan, sebab 70% bagian dunia adalah air, termasuk di Indonesia dan Sumatera yang memiliki perairan yang sangat luas. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan memonitoring kondisi pencemaran yang terjadi di laut, melakukan patrol laut dan pelabuhan, hingga menjadi alat peringatan dini tsunami.

Sementara Prof. Lester Finch, Auckland University of Technology, New Zealand memaparkan tentang dampak perguruan tinggi terhadap kesejakteraan masyarakat dalam memenuhi target pembangunan berkelanjutan. Sejak 2019, untuk pertama kalinya universitas mendapatkan peringkat berdasarkan dampak yang ditumbulkan pada masyarakat dan komunitas, melalui Times Impact Education. Prof. Lester Finch juga menjelaskan tentang riset dan pengabdian masyarakat yang dilakukan kampusnya, yang saat ini berada di posisi ke-16 sebagai kampus yang berdampak kepada masyarakat dan komunitas di sekitarnya.

Selain menggelar konfrensi, Icositer 2019 juga dimeriahkan dengan pameran karya beberapa program studi yang ada di ITERA, dan pameran poster peserta lomba poster Icositer 2019, di lantai 3 GKU ITERA. Para perwakilan dari perguruan tinggi luar negeri juga diperkenalkan dengan kebudayaan Sumatera, dalam agenda cultural night.[Humas]