ITERA Bahas Pemodelan Gelombang Laut Sebagai Langkah Mitigasi Bencana

ITERA Bahas Pemodelan Gelombang Laut Sebagai Langkah Mitigasi Bencana

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Purino ITERA laksanakan FGD kolaborasi Riset oleh Pusat Riset dan Inovasi Prediksi bersama  Pemodelan Risiko Bahaya dan Bencana Institut Teknologi Sumatera dengan Pusat Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut Institut Teknologi Bandung bertema Pemodelan Gelombang Laut Sebagai Langkah Mitigasi Bencana. Jum’at, 30 Juli 2021

Kegiatan dibuka oleh kepala LPPM Institut Teknologi Sumatera Bapak Acep Purqon, Ph.D. Pada pembukaanya Acep menyampaikan bahwa Purino merupakan salah satu wadah multidisplin ilmu dengan salah satu Purino yang ada adalah Purino Prediksi dan Pemodelan Risiko Bahaya dan Bencanan. Pusat Riset dan Inovasi yang ada di ITERA diharapkan dapat menjadikan Sumatera sebagai topik-topik pilihan dalam riset maupun inovasi yang dikerjakan. Beberapa kerjasama ITERA dengan beberapa Instansi terkait dengan pemodelan gelombang adalah kerjasama ITERA dengan TNI AL. Harapannya bidang-bidang ilmu terkait dalam hal ini ada pada Prodi Matematika ITB, Matematika ITERA, Teknik Kelautan ITERA.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Dr. Ikha Magdalena selaku Dosen pada KK Matematika Industri dan Keuangan, FMIPA ITB. Ikha menjelaskan bahwa Pusat Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut merupakan salah satu pusat di ITB yang fokus membahas pengembangan berkelanjutan wilayah pesisir dan laut. Ikha menambahkan, beberapa topik yang telah dipaparkan oleh beberapa perwakilan bidang ilmu dapat secara fokus dikerjakan maupun dikembangkan secara berkelanjutan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Satriyo Panalaran, S.Kel., M.Eng Dosen prodi Teknik Kelautan ITERA. Dalam materinya Satriyo menyampaikan beberapa bidang kajian yang di lakukan oleh KK Hidrodinamika dan energi laut, diantaranya hidrodinamika laut, peramalan cuaca lingkungan laut, bencana laut – tsunami dan masih banyak lainya .

Setelah itu dilanjutkan pemberian materi FGD oleh Nanda Nurisman, S.Kel., M.Eng Dosen Prodi Teknik Kelautan ITERA. Nanda membawakan materi Potensi Gelombang di Wilayah Pesisir Provinsi Lampung.

“Potensi bahaya yang ada di teluk lampung adalah erosi pantai, kerusakan lingkungan pesisir, dan banjir rob. Sedangkan potensi ekonominya yaitu PLTG, wisata bawah air, dan banjir rob.” Jelas Nanda

Pada materi selanjutnya di sampaikan oleh Amalia Listiani, S.Pd., M.Sc Dosen Prodi Sains Aktuaria ITERA. Amalia menyampaikan bahwa bencana tsunami yang sangat tinggi di Indonesia melebihi Jepang, Tsunami di Indonesia sudah sering terjadi dan akibatnya  disebabakan oleh gempa tekntonik, letusan gunung api maupun longsor, dan itu semua ada potensinya di Lampung. Secara sejarah  sudah pernah terjadi tahun 2018 di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Akibat longsoran yang mengakibatkan banyak korban meninggal factornya adalah daerah Kalianda berhadapan langsung dengan Gunung Krakatau yang  penuh dengan penduduk dan kondisi rumahnya dekat dengan pantai. Amalia juga menyampaikan Pemodelan dan simulasi gelombang tsunami dengan pendekatan neural network, Salah satu pemodelan yang dapat dilakukan adalah menggunakan Algoritma backpropagation neural network.

Acara ini dihadiri oleh 18 orang, baik dari lingkungan ITERA dan Pusat Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut Institut Teknologi Sumatera. Setelah pemberian oleh beberapa pemateri kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan  didapatkan beberapa topik riset selanjutnya adalah penutupan acara. (Rilis/Humas)