Dosen Teknik Biosistem ITERA Latih Petani Olah Sampah Organik

Dosen Teknik Biosistem ITERA Latih Petani Olah Sampah Organik

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) latih petani Desa Negeri Sakti, Pesawaran, Lampung, mengolah sampah organik menjadi produk Bio-Mol (Mikroorganisme Lokal). Produk Bio-Mol tersebut dapat dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat ataupun cair. Selain itu Bio-Mol juga dapat dimanfaatkan untuk menetralkan aroma kurang sedap pada kandang sapi di kompleks peternakan Mulia Farm, desa setempat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang mengusung topik Penerapan sistem pertanian terpadu pada kelompok Mulia Farm di desa Negeri Sakti Kabupaten Pesawaran, tersebut dilaksanakan, Minggu, 11 April 2021. Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait bagaimana proses pembuatan Bio-Mol, manfaat, dan, kandungan produk tersebut.

Dalam kegiatan tersebut para peserta dilatih langsung oleh enam dosen ITERA, yaitu Zunanik Mufidah, Raizummi Fil’aini, Budi Priyonggo, Alvin Fatikhunada, Dwi Cahyani dan Wayan Arya Utari. Kegiatan tersebut juga melibatkan mahasisa Prodi Teknik Biosistem dan Teknik Kimia ITERA.

“Kami berharap pelatihan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, serta para petani dan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan limbah lokal yang ada disekitar menjadi sebuah produk yang bermanfaat pada siklus pertanian terpadu.”

Ketua PkM Zunanik Mufidah menuturkan melalui pelatihan tersebut petani diharapkan dapat memanfaatkan sampah organik dan sampah rumah tangga sebagi produk yang memiliki manfaat banyak seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman, sebagai starter dalam pembuatan pupuk kendang pengganti EM4, penghilang bau kotoran ternak, dan dapat juga dijadikan sebagai pestsida nabati. Pelatihan ini juga sebagai upaya memberikan wawasan pada masyarakat agar mampu memanfaatkan sampah organik menjadi suatu produk yang memiliki nilai manfaat tinggi, dan dapat menerapkan prinsip zero waste.

“Kami berharap pelatihan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, serta para petani dan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan limbah lokal yang ada disekitar menjadi sebuah produk yang bermanfaat pada siklus pertanian terpadu,” ujar Zunanik.

Proses Pembuatan Mudah

Dalam kesempatan tersebut, Zunanik Mufidah dan Raizummi Fil’aini menerangkan beberapa bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk Bio-Mol, diantaranya adalah sampah sisa sayur atau buah dan air cucian beras. Proses pembuatannya juga sangatlah mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember dan dirigen atau botol sisa minuman saja.

Selain pelatihan tahap pertama, masyarakat juga akan mengikuti pelatihan tahap ke-2 yang akan memberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan produk Bio-Mol sebagai pupuk cair yang dapat diproduksi secara mandiri. Anggota tim PkM lainnya, Alvin Fatikhunada menyampaikan kegiatan selanjutnya petani akan didampingi dalam mempraktikan apa yang telah dilatih di rumah masing-masing.

Sementara, Ketua Mulia Farm, Winarno menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan para dosen ITERA. Dia harapan ke depan akan ada pelatihan-pelatihan lain yang dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat terutama petani di Pesawaran. (Rilis/Humas).