Dosen ITERA Paparkan Teknologi Pangan Pengolah Buah

Dosen ITERA Paparkan Teknologi Pangan Pengolah Buah

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Purino Material Hayati dan Material Alami ITERA mengadakan kegiatan webinar yang berjudul “Buah Segar dan Keripik Buah Berdasarkan Prespektif Teknologi Pangan”. Kegiatan ini bekerja sama dengan tim peneliti yang mendapat Hibah Penelitian ITERA 2021 yang diketuai oleh Syahrizal Nasution S.Pt M.Si. Senin, 2 Agustus 2021

Acara  dibuka oleh sambutan Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu ITERA, Acep Purqon, Ph.D. Pada pembukaan Acep menyampaikan salah satu alasan ITERA dibentuk adalah untuk percepatan teknologi di Sumatera dan salah satunya melalu Purino. Acep mengatakan materi webinar kali ini cukup menarik dan bermanfaat apalagi untuk pemanfaatan komoditi di Lampung yang bisa belajar dari Thailand mengenai teknologi pengolahan buah segar menjadi keripik buah.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Dipl.-Ing. Haznan Abimanyu, Ph. D., selaku Dosen Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Lampung yang membahas materi berjudul buah segar sebagai sumber serat pangan di masa pandemik. Haznan menjelaskan bahwa serat pangan sendiri adalah bagian dari makanan yang biasanya berupa karbohidrat yang tidak bisa langsung dicerna oleh usus halus dan akhirnya dicerna di usus besar sehingga terdapat proses fermentasi di usus besar dan menciptakan kandungan probiotik di usus kita.

“Probiotik sendiri adalah zat yang cukup baik untuk meningkatkan imunitas tubuh, selain itu probiotik juga memiiliki antiinflamasi yang cukup tinggi. Pada buah sendiri, kandungan yang paling banyak mengandung serat adalah bagian kulitnya, jadi lebih baik saat memakan buah seperti apel, anggur dsb kita dapat mengkonsumsi kulitnya juga.” Jelas Haznan

Materi dilanjutkan oleh Syahrizal Nasution S.Pt M.Si., dosen Teknologi Pangan ITERA dan juga salah satu dosen penerima Hibah Penelitian ITERA 2021. Syahrizal menyampaikan materi mengenai mutu kripik buah hasil penggorengan dengan teknologi vakum. Dalam penjelasannya, Syahrizal mengatakan provinsi Lampung sendiri memiliki potensi produksi buah yang cukup besar seperti pisang, nanas, dan Nangka. Dan salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan buah adalah dengan membuat keripik buah dan metode vakum dinilai lebih baik dari pada cara tradisional.

“Selain hasil yang lebih menarik dan lebih renyah, kadar karoten dan antosianin pada keripik buah hasil vakum juga lebih tinggi, selain itu hasil akhirnya juga memiliki lebih sedikit kandungan minyak dibandingkan dengan cara tradisional.” Pungkas Syahrizal.

Acara ini dihadiri oleh lebih kurang 340 peserta, baik dari lingkungan ITERA maupun luar ITERA. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta dan pemateri. Lalu selanjutnya adalah penutupan acara.(Rilis/Humas).