Rektor ITERA Paparkan Konsep Kampus Merdeka dalam Webinar Ikatan Alumni ITB

Rektor ITERA Paparkan Konsep Kampus Merdeka dalam Webinar Ikatan Alumni ITB

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc., Ph.D., menjadi narasumber dalam webinar Kolaborasi Pengembangan Kawasan Merdeka Belajar yang diadakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) wilayah Jawa Timur, Rabu (19/8/2020). Selain Rektor ITERA, turut menjadi narasumber Plt. Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional RI Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Dr. Mego Pinandito, M.Eng, dan Ketua Pusat Inkubasi Inovasi Teknologi Ikatan Alumni ITB Jatim (Kreator Cottok Innovation Park) Puguh Iryantoro. Dalam kesempatan tersebut Rektor ITERA menyampaikan implementasi kurikulum merdeka belajar kampus merdeka di ITERA. Ia menyebut, kurikulum menjadi bagian penting sebagai cerminan alumni sebuah perguruan tinggi ketika terjun ke masyarakat. Sehingga dalam merencanakan kurikulum, ITERA benar-benar melibatkan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia industri, dan stakeholder lainnya untuk saling memberikan masukan.   “Kami harus benar-benar merancang kurikulum yang cocok dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Jangan sampai lulusan kita tidak siap bekerja, atau tidak menguasai kompetensi yang seharunya dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi,” ujar Rektor.

  “Kami harus benar-benar merancang kurikulum yang cocok dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Jangan sampai lulusan kita tidak siap bekerja, atau tidak menguasai kompetensi yang seharunya dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi.”

Dalam konteks kurikulum kampus merdeka, ITERA telah mengkolaborasikan kurikulum tersebut pada semester 6 dan 7, dengan memberikan kesempatan pada mahasiswa memilih mata kuliah pada prodi pilihan, dan memilih kelompok-kelompok keahlian terarah. Selain itu, dalam penerapan kurikulum tersebut, selain menekankan kompetensi akademik, lulusan perguruan tinggi juga perlu memiliki keseimbangan soft skill seperti mampu berkolaborasi dan kerja sama, kreatif dan inovatif, kritis, dan mampu beradaptasi. Dengan kemampuan tersebut, maka alumni pergurua tinggi dapat benar-benar berkontribusi kepada masyarakat, dan mampu membuat trobosan dan inovasi sesuai yang dibutuhkan masyarakat.

Inovasi Desa

Sementara Plt. Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi, Dr. Mego Pinandito, M.Eng. menyampaikan perlunya kolaborasi berbagai pihak untuk berinovasi sebagai langkah membangun bangsa. Cara yang perlu dilakukan adalah melalui inovasi yang dimulai dari desa, sebagai satuan terkecil sebuah bangsa. “Kita perlu bersama-sama mendorong pembangunan infrastruktur desa, sebab kita tidak bisa membawa teknologi dari luar daerah atau dari kota, tetapi perlu ada pendekatan dalam konteks sosial, budaya, sebuah desa sehingga inovasi yang muncul benar-benar sesuai potensi dan kebutuhan desa,”ujar Dr. Mego. Dr. Mego mencontohkan, di desa yang sebagian besar penduduknya petani, maka yang dibutuhkan adalah teknologi pertanian yang cocok dan sesuai. Sementara jika berada di desa nelayan, perlu dikembangkan inovasi yang lebih dekat dengan nelayan.  “Inilah yang perlu dipikirkan kita bersama, teknologi apa yang akan di bawa ke desa, sehingga desa dapat menjadi kampus lapangan perguruan tinggi,”ujar Dr. Mego. Pada sesi materi terakhir, Ketua Pusat Inkubasi Inovasi Teknologi Ikatan Alumni ITB Jatim (Kreator Cottok Innovation Park) Puguh Iryantoro lebih menampikna hasil-hasil kolaborasi perguruan tinggi, dan organisasi Ikatan Alumni ITB di Jawa Timur dengan berbagai stakeholder, sehingga memunculkan desa-desa inovatif, dengan sentuhan teknologi. Webinar yang dipandu oleh moderator Fajar Asikin, tersebut diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai latar belakang. Menurut Fajar, webinar yang diadakan oleh Ikatan Alumni ITB Jawa Timur, menjadi ajang diskusi dan belajar bersama, di tengah pandemi covid-19. Diharapkan dari diskusi yang melibatkan berbagai pakar dan profesional tersebut dapat memberikan masukan, dan solusi nyata bagi masyarakat. [Humas]