Rektor ITERA Ajak Masyarakat Lampung Tetap Dukung Pembangunan Daerah

Rektor ITERA Ajak Masyarakat Lampung Tetap Dukung Pembangunan Daerah

Print Friendly, PDF & Email

Oleh : Rektor ITERA
Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha

Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, mendorong masyarakat Lampung tetap kompak mendukung pembangunan daerah, di tengah disorotnya pembangunan infrastruktur Provinsi Lampung. Hal tersebut tidak lain, setelah timbulnya kegaduhan di masyarakat atas pelaporan seorang putra daerah kepada pihak kepolisian atas aktivitas mengkritisi kondisi infrastruktur Bumi Ruwa Jurai.

Secara pribadi saya menyayangkan atas pelaporan person pelaku kritikan tersebut kepada pihak kepolisian. Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki hak yang dijamin secara konstitusi, untuk memberikan kritik yang bersifat konstruktif untuk kemajuan bangsa.

Sejak tinggal di Bumi Ruwa Jurai Lampung (Juli 2022) sebagai pengemban amanah Rektor ITERA menilai secara umum sesuai keterbatasan saya, bahwa pembangunan di Lampung telah diupayakan untuk berjalan semaksimal mungkin sesuai kemampuan dan kapasitas anggaran pemerintah daerah. Tercermin dari beberapa penilaian kinerja secara kuantitatif yang dilakukan oleh pihak-pihak atau lembaga terkait (www.ppid.lampungprov.go.id). Bahkan juga adanya penghargaan yang diberikan oleh berbagai pihak, yang tentunya atas penilaian bukan asal-asalan, menunjukkan kinerja yang baik (biroadpim.lampungprov.go.id)

Tentunya kita perlu bersabar dan menyikapi secara obyektif dan proporsional jika ada beberapa program yang belum dapat dilaksanakan secara optimal, khususnya di bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan. Sebab, dalam bidang ini, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan bukanlah perkara sederhana. Selain membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit, faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pemeliharaan juga perlu upaya bersama dari semua pihak termasuk masyarakat.

Kepatuhan pengguna jalan khususnya kendaraan muatan berat juga perlu kita soroti bersama. Sebab, masih banyak beroperasinya kendaraan over dimensi over load (ODOL) juga menjadi faktor pemicu penyebab kerusakan jalan. Terlebih posisi strategis Provinsi Lampung yang diibaratkan berada posisi mulut naga Sumatera, menjadi jalur perlintasan utama berbagai kendaraan yang akan keluar atau masuk ke Sumatera.

Kepatuhan pengguna jalan khususnya kendaraan muatan berat juga perlu kita soroti bersama. Sebab, masih banyak beroperasinya kendaraan over dimensi over load (ODOL) juga menjadi faktor pemicu penyebab kerusakan jalan. Terlebih posisi strategis Provinsi Lampung yang diibaratkan berada posisi mulut naga Sumatera, menjadi jalur perlintasan utama berbagai kendaraan yang akan keluar atau masuk ke Sumatera.

Kondisi tanah di Provinsi Lampung yang berpasir, dan ketika musim hujan cenderung mudah bergerak, sehingga fondasi jalan lebih mudah rapuh, membuat faktor mudahnya terjadi kerusakan jalan tipe aspal sehingga perlu strategi pemilihan teknologi jalan beton yang butuh anggaran dana jauh lebih besar.

Selain masyarakat yang perlu partisipatif untuk terus mengawasi, kesadaran perusahaan – perusahaan besar yang memiliki kepentingan dari beroprasinya kendaraan logistik juga perlu di tingkatkan. Perusahaan sudah seharusnya menggunakan altertatif selain jalan raya sebagai akses utama kendaraan logistik. Seperti memanfaatkan jalur kereta api yang telah ada di Provinsi Lampung. Sebab, selain dapat mengurangi beban jalan raya, alternatif dan kedisiplinan tersebut dapat meminimalisasi kerusakan jalan.

Terlepas dari hal tersebut, tentu pelaksanaan peguatan evaluasi program-program pembangunan di Provinsi Lampung juga perlu terus ditingkatkan oleh pemerintah daerah. Sebab evaluasi menjadi krusial untuk terus menjaga kualitas pembangunan dan menuju peningkatan pembangunan berkelanjutan.

Untuk itu, saya menghimbau dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, agar semua pihak dapat berbesar hati dan saling introspeksi untuk kemajuan Lampung.

Di sisi lain, tanpa maksud mengendorkan semangat kritis yang positif, mari bersama kita bangun budaya dialektika dan komunikasi yang intelek, konstruktif, dan sistematis. Semoga Tuhan YME senantiasa membimbing kita dalam segala aspek kehidupan. []