OAIL ITERA Berhasil Amati Trified Nebula Tempat Lahirnya Bintang Baru
[:id]Kenampakan Trified nebula yang berhasil diamati oleh Tim OAIL ITERA, Senin (15/6/2020)[:]

OAIL ITERA Berhasil Amati Trified Nebula Tempat Lahirnya Bintang Baru

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengamati kenampakan nebula atau gugusan bintang terkenal M20 (Trified nebula). Trified nebula diyakini para peneliti sebagai tempat lahirnya bintang-bintang baru yang banyak dikaji oleh para peneliti astronomi. Objek trified nebula memiliki magnitudo 6.3 dan terletak 9.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Sagittarius. Ditemukan pertama kali oleh Charles Messier pada tahun 1764.

Tim OAIL ITERA melakukan pengamatan nebula terkenal tersebut pada, sejak Minggu, 14 Juni 2020 hingga Senin, 15 Juni 2020 dini hari, dengan menggunakan teleskop Lunt80 mm + ZWO ASI 178 MM + LRGB filter. Pengamatan dilakukan di atap Gedung C Kampus ITERA.

Dosen Sains Atmosfer dan Keplanetan ITERA, Robiatul Muztaba, S.Si., M.Si., menyampaikan dari foto yang didapatkan OAIL ITERA, Trified nebula merupakan sebuah daerah H II yang diyakini para peneliti sebagai tempat lahirnya bintang-bintang baru. Warna merah yang tampak pada gambar merupakan hasil emisi dari gas panas (Oxygen, Sulfur, Hydrogen), sedangkan warna biru menunjukan keberadaan debu.

Dari pengamatan yang dilakukan tampak banyaknya bintang – bintang baru yang terbentuk hingga membentuk grup atau kumpulan bintang, berukuran massif dan terang menuju pusat nebula. Bintang – bintang tersebut memancarkan radiasi ultraviolet yang secara dramatis juga akan mempengaruhi struktur dan evolusi nebula, serta daerah sekitarnya. Disisi lain, pembentukan bintang akan terhenti disekitar bintang – bintang terang dan yang tersisa hanya gas dan debu seperti yang kita lihat dari hasil pengamatan OAIL ITERA.

“Bagi para penikmat keindahan objek langit di malam hari. Trified nebula sangat mudah untuk diamati pada rentang bulan Juni hingga Agustus,” jelas Aji sapaan akrab Robiatul, Selasa (16/6/2020).

“Bagi para penikmat keindahan objek langit di malam hari. Trified nebula sangat mudah untuk diamati pada rentang bulan Juni hingga Agustus.”

Aji juga menjelaskan bagaimana cara TIM OAIL bisa menemukan objek nebula sebagai tempat lahirnya bintang-bintang baru tersebut, hal pertama adalah dengan memastikan mencari di malam yang gelap tanpa polusi cahaya. Setelahnya pengamat perlu mengetahui konstelasi sagitarius. Anda juga bisa menggunakan aplikasi Stellarium yang di install diperangkat android dan menyesuaikan waktu dan lokasi anda.

Untuk menemukan nebula ini, pertama temukan corong teapot yang terkenal di bagian barat Sagitarius. Teapot hanyalah pola bintang, bukan seluruh rasi bintang. Meskipun demikian, kebanyakan orang lebih mudah membayangkan teapot daripada hewan Centaurus yang seharusnya menggambarkan konstelasi Sagitarius. Kemudian ke utara sedikit untuk menemukan Nebula tersebut.

Rutin Lakukan Pengamatan

Selain dari pengamatan Trified nebula UPT OAIL juga rutin melakukan pengamatan terhadap benda-benda langit, hingga fenomena langka. Kepala UPT OAIL Dr. Hakim L. Malasan mengatakan UPT OAIL akan tetap eksis untuk menghadirkan citra obyek langit dan menyuguhkan edukasi astronomi bagi masyarakat Lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya melalui berbagai pengamatan dan penelitian yang dilakukan.

Seperti saat tim OAIL berhasil mengabadikan obyek langit lainnya seperti Planet Jupiter  yang diambil pada Sabtu, 6 Juni 2020 dengan menggunakan Meade LX-90 8 inch f/10 Bariow 2x ZWO ASI 178 MM + LRGB Filter . Selain itu OAIL  juga mengamati kenampakan Bulan pada Senin, 15 juni 2020 dengan teleskop lunt engineering ZWO +RGBI filter.

Pengamatan Sunspot Matahari dilakukan pada Rabu, 20 Juni 2020 menggunakan Teleskop Lunt ED 8 mm f/7 iOptron ZEQ25GT ZWO ASI 178MM dan Coronado SolarMax III 70mm f/5.7 iOptron ZEQ25GT ZWO ASI 178 MM. Hasil pengamatan yang dilakukan UPT OAIL ITERA dapat dijadikan kajian dan bahan edukasi bagi pelajar dan mahasiswa, guru atau dosen, hingga masyarakat luas. [Humas]