Mahasiswa Sains Data ITERA Juara Nasional Video Competition Halo China

Mahasiswa Sains Data ITERA Juara Nasional Video Competition Halo China

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dari Prodi Sains Data, Wahyudianto, meraih prestasi dalam National Video Competition of Halo China yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Pada acara yang diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta pada 14 November kemarin, mahasiswa Sains Data tersebut berhasil meraih juara dua dalam kompetisi ini.

Wahyudi menerangkan, Halo China merupakan kompetisi video pendek yang diadakan setiap tahun dan kali ini merupakan tahun keempat penyelenggaraannya. Kompetisi ini memiliki tujuan untuk memperkuat pemahaman dan hubungan antara China dan Indonesia melalui kreativitas dalam bentuk video pendek. Tahun ini, fokus dari kompetisi ini adalah 10 tahun hubungan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan China, yang mencakup proyek besar seperti Belt and Road Initiative, termasuk mega proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung.

Acara puncak di Hotel Shangri-La Jakarta menghadirkan 20 besar pemenang, juara 123 pemenang dari tahun 2019-2022, duta besar China untuk Indonesia, dan beberapa media China. Wahyudianto yang meraih posisi kedua mengangkat tema perayaan hubungan strategis komprehensif antara Indonesia dan China, dengan menyoroti signifikansi Belt and Road Initiative sebagai tonggak penting dalam perkembangan kedua negara tersebut.

Wahyudianto juga mengungkapkan bahwa tidak ada ekspektasi untuk meraih posisi pemenang. Namun, kesederhanaan, konten yang tepat sasaran, dan keunikan ide yang dihadirkan dalam videonya menjadi faktor penentu kesuksesannya.

Menariknya, Wahyudianto juga mengungkapkan bahwa tidak ada ekspektasi untuk meraih posisi pemenang. Namun, kesederhanaan, konten yang tepat sasaran, dan keunikan ide yang dihadirkan dalam videonya menjadi faktor penentu kesuksesannya. Ia mengakui bahwa tantangan tersendirinya yaitu memahami secara mendalam hubungan antara Indonesia dan China. Proses pembuatan videonya melibatkan upaya pembelajaran lebih lanjut untuk memahami sejarah, kondisi saat ini, dan perkiraan di masa depan dari hubungan kedua negara tersebut.

Lebih lanjut Wahyudi memaparkan, seluruh rangkaian kegiatan ini dibiayai sepenuhnya, mulai dari pendaftaran hingga undangan bagi para pemenang, termasuk akomodasi dan transportasi. Program ini tidak hanya berhenti pada pengumuman pemenang, tetapi para pemenang juga akan tetap terlibat dalam program Belt and Road Initiative di masa depan. Sebagai contoh, rencana mega proyek KCIC Jakarta-Surabaya akan menjadi bagian dari perjalanan mereka, memperkuat ikatan antara Indonesia dan China melalui kolaborasi proyek-proyek strategis.

Jurnalis : Nayla Rizki Barryawan (Teknologi Pangan)