Kala Sivitas Akademika ITERA Mengetuk Pintu Langit Berharap Hujan dalam Salat Istisqa

Kala Sivitas Akademika ITERA Mengetuk Pintu Langit Berharap Hujan dalam Salat Istisqa

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Waktu menunjukkan pukul 12.30 siang, saat beberapa orang mulai menggelar sajadah di Lapangan Basket, kompleks Gedung Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Senin, 30 Oktober 2023. Teriknya matahari tak menyurutkan mereka untuk menengadah, mengetuk pintu langit, seraya memanjatkan doa memohon hujan dengan menggelar salat Istisqa berjemaah.

Salat Istisqa yang diinisiasi oleh Pengurus Masjid Raya At-Tanwir ITERA tersebut diikuti puluhan sivitas akademika ITERA. Dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa berdiri satu saf. Beberapa orang, masyarakat sekitar kampus ikut dalam salat sunah tersebut. Dosen Agama Islam ITERA, M. Luqmanul Hakim Habibie, S.Pd. M.Pd.I.,memimpin jalannya salat dua rakaat tersebut, sekaligus membawakan khotbah.

Hari ini, kita berkumpul dalam kebersamaan, bermunajat mengetuk pintu langit mengharap keberkahan turunnya hujan untuk keberlanjutan kehidupan bumi. Bumi telah memberikan kita tempat untuk hidup, tumbuh, dan berbagi kenikmatan dari Allah SWT,” ujar Ustadz Luqman membuka khotbah.

Pada Momentum musim kemarau ini, mari kita merenung, beristighfar, dan bertaubat kepada Allah atas segala kesalahan kita, khususnya sikap tidak bertanggungjawabnya kita dalam menjaga lingkungan. Istighfar dan bertaubat menjadi salah satu wasilah keberkahan turunnya air hujan dari langit

Ustadz Luqman juga mengajak seluruh elemen untuk menjadikan kemarau berkepanjangan yang tengah berlangsung sebagai bahan muhasabah atau introspeksi. Terlebih kondisi cuaca kian tidak menentu. Siklus musim penghujan dan musim kemarau sulit diprediksi. Musim dan suhu panas bumi semakin tinggi akibat dari semakin gundulnya pegunungan dan tandusnya lahan dampak penebangan pohon secara masif dan sembarangan.

“Pada Momentum musim kemarau ini, mari kita merenung, beristighfar, dan bertaubat kepada Allah atas segala kesalahan kita, khususnya sikap tidak bertanggungjawabnya kita dalam menjaga lingkungan. Istighfar dan bertaubat menjadi salah satu wasilah keberkahan turunnya air hujan dari langit,” ujar Ustad Luqman.

Di akhir khotbah, Ustad Luqman juga memimpin doa, seraya berharap hujan turun. Para jemaah tampak khusyuk, meski harus menengadah di bawah teriknya matahari.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Raya At-Tanwir ITERA, Frijan Masai, S.H.I.,M.H., menyampaikan, inisiasi pelaksanaan salat Istisqa di kampus, adalah wujud kepedulian ITERA, terhadap fenomena alam dan kebutuhan masyarakat. Meskipun ITERA secara keilmuan mengkaji fenomena kekeringan yang saat ini terjadi secara sains dan teknologi. “Pertama adalah meminta kepada Allah SWT agar di karuniakan hujan, hujan yang diharapkan masyarakat luas, demi kemaslahatan bersama,” ujar Frijan.

(Humas/Rudiyansyah) Foto – Foto  : Pandu Indarno (Arsitektur)