ITERA Sosialisasikan Pelatihan Mitigasi Bencana Pesisir di Desa Way Muli Lampung Selatan

ITERA Sosialisasikan Pelatihan Mitigasi Bencana Pesisir di Desa Way Muli Lampung Selatan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kelautan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang diketuai oleh Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc. melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) berupa pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat Desa Way Muli, Lampung Selatan pada Sabtu, 26 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Way Muli Suryana, Sekretaris Desa Way Muli Syafudin serta perangkat desa dan masyarakat Desa Way Muli.

Pada sambutannya, Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc., menyampaikan kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya non struktural dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi upaya mitigasi bencana tsunami. Elsa juga menuturkan bahwa kegiatan tersebut menjadi bentuk penyadaran, pengkayaan ilmu serta peningkatan kemampuan dalam kesiapan masyarakat menghadapi bencana wilayah pesisir.

Tim PkM ITERA, M. Fatkhrurrozi, S.T., M.T. dalam pemaparannya menjelaskan mengenai mitigasi bencana tsunami, penyebab terjadinya tsunami, tanda-tanda akan terjadinya tsunami serta bagaimana bentuk mitigasi yang dapat dilakukan. Fatkhrurrozi mengingatkan untuk menyediakan tas siaga bencana menjadi salah satu bentuk upaya mitigasi. Tas Siaga Bencana (TSB) merupakan tas yang disiapkan dan digunakan sebagai bentuk antisipasi atau persiapan bertahan hidup apabila terjadi suatu bencana.

“Kebutuhan dasar yang terdapat pada TSB berupa surat-surat penting, pakaian untuk tiga hari, kotak obat-obatan, makanan ringan tahan lama, air minum, uang, dan peluit.” Tutur Fatkhrurrozi,

Kegiatan berlanjut dengan pelatihan berupa simulasi mitigasi bencana lewat susur jalur evakuasi. Jalur evakuasi yang dilewati sebanyak dua jalur, titik mulai dan selesai berada di Balai Desa Way Muli. Kegiatan susur jalur evakuasi dilakukan dengan berjalan santai bersama perangkat desa. Tim PkM juga melakukan survei pengukuran yang dibutuhkan untuk analisis ancaman bencana, berupa pengukuran revetment, letak garis pantai, elevasi daratan dan kuisioner rekam jejak tsunami yang pernah terjadi.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi wujud konkrit pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana dosen dan mahasiswa ITERA berusaha mengedukasi serta melatih masyarakat mengenai kebencanaan khususnya bencana pesisir. Mewakili perangkat desa, Syarifudin berpesan kepada para warga desanya agar dapat menerapkan ilmu yang diberikan sehingga pada saat terjadinya bencana, para warga siap menghadapinya.