ITERA dan TU Delft Belanda Jajaki Kerja Sama Pengembangan Energi Terbarukan

ITERA dan TU Delft Belanda Jajaki Kerja Sama Pengembangan Energi Terbarukan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha melakukan penjajakan kerja sama dalam bidang pengembangan energi terbarukan bersama Prof. Kornellis Blok dari Delft University of Technology (TU Delft) Belanda, di Jakarta, 24 Oktober 2022. Penjajakan kerja sama dilakukan usai Rektor ITERA mengikuti focus group discussion bertajuk Regional Development Planning and Ideal Lifestyle of Future Indonesia – By Utulizing Advance Green Energy Technology and Trans/Inter-disciplinary Approaches yang diselenggarakan oleh LPPM ITB bekerjasama dengan TU Delft.

Dalam satu segmen diskusi, Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, berkesempatan menyampaikan berbagai upaya ITERA dalam mendukung penerapan green energy di lingkungan kampus. Rektor menyebutkan, ITERA telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di lahan seluas 1 ha di dalam kampus. PLTS yang juga menjadi laboratorium PLTS terbesar di Indonesia ini merupakan wujud kolaborasi antara ITERA dengan PT Wijaya Karya dan Sun Energy. Selain itu, ITERA juga telah membangun Kebun Raya seluas 70 ha di dalam lingkungan kampus yang menjadi konservasi tumbuhan Sumatera.

Untuk itu, Prof. Nyoman berharap, di akhir pertemuan tersebut, ITERA akan membuat informal agreement dengan TU Delft Belanda, agar dapat terus berkolaborasi membawa berbagai progaram pengembangan energi masa depan, yang juga menjadi upaya penanggulangan pemanasan global.

“Kami sangat tertarik membawa isu smart green energy ini ke kampus kami yang memiliki luas hingga 275 hektar, sehingga masih dapat dikembangkan berbagai energi masa depan lainnya,termasuk proyek biomassa,” ujar Rektor.

Kami sangat tertarik membawa isu smart green energy ini ke kampus kami yang memiliki luas hingga 275 hektar, sehingga masih dapat dikembangkan berbagai energi masa depan lainnya,termasuk proyek biomassa

Dalam forum yang dihadiri multi stakeholder tersebut, Rektor ITERA juga mengemukakan, pentingnya membangun atmosfer akademik yang mengarah pada pengembangan energi terbarukan, sebelum membangun kesadaran nasional. Untuk hal itu, belum lama ini, ITERA telah meluncurkan konsorsium perguruan tinggi yang konsen dalam mengembangkan program studi bidang energi terbarukan bekerja sama denga PT Wijaya Karya Energi.

“Satu bulan setelah saya ditunjuk sebagai Rektor ITERA, 6 universitas telah bergabung untuk menjalankan studi program energi terbarukan. Saya berbagi info ini karena sangat mendukung ide ini untuk akademisi kami,” ujar Rektor.

Sebarluaskan Penemuan

Di awal pertemuan, ketua tim riset dari Indonesia Dr. Harkunti P. Rahayu dari SAPPK ITB menyebut, pertemuan tersebut menjadi bagian dari serial kerja sama lintas institusi, yaitu ITB, UI, dan TU Delft yang sudah berjalan hampir tiga tahun. Diskusi yang juga mengundang lintas sektor tersebut menjadi ajang bertukar gagasan, selain untuk menyebarluaskan penemuan tetapi juga dapat memahami pemetaan kebijakan dalam skala nasional. Seperti yang kita ketahui Indonesia saat ini menghadapi ancaman ekologi dan sosial ekonomi dari insekuritas energi dikarenakan bencana perubahan iklim, cuaca ekstrim dan fenomena lainnya.

“Dalam era modern ini kita tahu energi merupakan kekhawatiran seluruh dunia dimana kebutuhan energi dan konsumsinya meningkat tajam,” ujar Dr. Harkunti.

Di sisi lain, Dr. Harkunti menegaskan, para pemangku kebijakan harus berpikir, selain memenuhi kebutuhan energi, lingkungan kita harus bersih di masa depan. Jadi green energy sangat penting. Sementara target nasional pada tahun 2060 Indonesia sudah zero emission.

Sementara Prof. Kornellis Blok menyampaikan isu yang dibahas dalam diskusi lintas sektor tersebut merupakan tantangan global di abad ini. “Kami sudah melakukan banyak riset tentang perubahan iklim dalam segala aspeknya termasuk mitigasi dan adaptasi. Kita juga memiliki tantangan perpindahan atau transisi energi menjadi smart green energy” ujar Prof. Blok.

Prof. Blok juga menyebut, semua tahu bahwa setiap negara memiliki kebijakan berbeda dalam menghadapi tantangan energi. Karena terkait juga dengan isu dunia, sehingga pihaknya senang bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan para pakar dari Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia dan dunia. []

Naskah dan Foto : Rudiyansyah