Gerakan Menanam Pohon Mahasiswa Baru ITERA Bagian Mata Kuliah Lingkungan Hidup Sumatera

Gerakan Menanam Pohon Mahasiswa Baru ITERA Bagian Mata Kuliah Lingkungan Hidup Sumatera

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Sebanyak 4.860 mahasiswa baru Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan gerakan ITERA menanam pohon di lingkungan kampus, pada agenda Sidang terbuka penerimaan mahasiswa baru ITERA, Senin, 15 Agustus 2022. Gerakan menanam pohon tersebut terintegrasi dengan kurikulum pendidikan mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) ITERA yakni mata kuliah Lingkungan Hidup Sumatera, sebagai mata kuliah khas ITERA.

Sekitar seribu bibit pohon berbunga jenis tabebuya bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung (BPDASHL WSS) ditanam mahasiswa. Gerakan ITERA menanam diawali dengan penyerahan bibit pohon secara simbolis dari Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Rehabilitasi Hutan Direktorat Jenderal PDASRH-KLHK, Nikolas Nugroho Surjobasuindro, S.Hut., M.T., kepada Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha.

Rektor ITERA menyampaikan program integrasi perkuliahan Lingkungan Hidup Sumatera dan kegiatan menanam pohon bagi mahasiwa baru adalah upaya mendukung konsep forest campus yang selama ini diusung ITERA. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi aksi nyata mahasiswa terlibat langsung dalam penanggulangan global climate change atau perubahan iklim global.

Lebih lanjut, Rektor ITERA menjelaskan secara tatanan fundamental, menanam dan menumbuhkan pohon pada dasarnya merupakan upaya mengurangi CO2 di atmosfer (carbon dioxide sequestration). Sebab reaksi fotosintesis membutuhkan CO2 sebagai input untuk menghasilkan senyawa karbohidrat sebagai materi penyusun biomasa tumbuhan sebagai rangkaian konsep carbon storage untuk menyimpan senyawa karbon tidak lepas ke atmosfir. Reaksi fotosintesis juga menghasilkan oksigen sebagai penopang kehidupan organisme autotrof termasuk manusia.

Pelajaran dasar fisiologi tumbuhan ini dirancang menjadi bagian materi perkuliahan dari silabus mata kuliah Lingkungan Hidup Sumatera dan menjadi komponen penilaian kelulusan mata kuliah. Keberhasilan mahasiswa merawat pohon yang ditanam selama satu semester berkontribusi dalam penentuan indeks nilai akhir kelulusan mata kuliah yang bobotnya ditentukan secara proporsional.

“Jika mahasiswa tidak berhasil merawat dan mempertahankan survival pohon yang ditanam, maka nilai mata kuliah mereka akan berstatus T dan mereka harus menanam kembali pohon dan merawat kembali dalam masa tertentu untuk dapat mengubah nilai T nya menjadi A, AB, atau B dan seterusnya,” ujar Rektor.

Keberhasilan mahasiswa merawat pohon yang ditanam selama satu semester berkontribusi dalam penentuan indeks nilai akhir kelulusan mata kuliah yang bobotnya ditentukan secara proporsional.

Secara luas, Rektor menekankan, ITERA berkomitmen sungguh-sungguh untuk menjadikan issue global climate change sebagai umbrella platform dalam penyelenggaraan program Tridharma dan tata kelola kampus. “Saya berharap adik-adik dapat menyesuaikan diri sejak dini, memasuki masa perkuliahan dengan platform ini, sehingga pada saat lulus nanti, siap mengisi peluang-peluang pembangunan yang berbasiskan konsep penanggulangan perubahan iklim global,” ujar Rektor.

Pemulihan Lingkungan

Dalam kesempatan yang sama Direktur Rehabilitasi Hutan Direktorat Jenderal PDASRH-KLHK, Nikolas Nugroho Surjobasuindro, mengapresiasi gerakan mananam pohon yang dilakukan mahasiswa ITERA. “Kami sangat mengapresiasi upaya ini yang menunjukan adanya kepedulian besar dari segenap sivitas akademika ITERA, terhadap pemulihan lingkungan yang ada di sekitar kita,” ujar Nikolas.

Nikolas menyampaikan, ITERA sendiri sudah mentandatangani MoU penanaman pohon dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui perjanjian Kerjasama Nomor PKS.6/PDASHL/SET/KUM.3/7/2018 dan 012/IT9.A/MOU-ITERA/VII/2018 yang bertujuan untuk menguatkan budaya cinta lingkungan hijau melalui menanam dan memelihara pohon kepada para peserta didik dalam proses pembelajaran.

“Harap kami, ITERA menjadi salah satu Lembaga Pendidikan terkemuka di Indonesia dapat mendukung upaya rehabilitas hutan dan lahan melalui kegiatan penanaman pohon yang berkelanjutan,” ujar Nikolas.

Semangat ikut menghijaukan kampus juga terlihat dari antusias mahasiswa baru mengikuti gerakan menanam pohon yang mengusung tema Menanam pohon, menanam cita-cita.

Semangat ikut menghijaukan kampus juga terlihat dari antusias mahasiswa baru mengikuti gerakan menanam pohon yang mengusung tema Menanam pohon, menanam cita-cita. Salah satu mahasiswa baru, Faiza Maulida dari Program Studi Arsitektur Lanskap berharap dengan semakin banyak pohon yang ditanam di ITERA, maka suasana kampus akan lebih asri dan sejuk. Kesadaran berpartisipasi menanam pohon juga dilakukan Fitra Dwi Retnani mahasiswa baru Prodi Arsitektur yang berharap pohon yang dirinya dan teman-temannya tanam dapat tumbuh subur, dan menghijaukan kampus. []

Reporter :  Zukhruf Sidiq (Teknik Elektro)