Dosen Teknik Sipil ITERA Paparkan Prospek Pengembangan Aerotropolis Lampung

Dosen Teknik Sipil ITERA Paparkan Prospek Pengembangan Aerotropolis Lampung

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi, S.T., M.T., IPM., berkesempatan menyampaikan prospek pengembangan aerotropolis Provinsi Lampung  yang ditawarkan ITERA, dalam focus group discussion (FGD) yang di selenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Rabu, 20 Desember 2023 di Golden Tulip Springhill Bandar Lampung.

Abi menyampaikan Aerotropolis sebagai sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada Bandar Udara (bandara) sebagai Kota Bandara. Seperti halnya konsep kota metropolis, konsep kota aerotropolis pun memiliki kawasan sup-urban atau pinggir kota. Kawasan ini pun terhubung oleh infrastruktur dan transportasi massal.

Dalam forum yang membahas Pengembangan Aerotroppolis Lampung dan Transportasi pada kawasan aglomerasi tersebut turut hadiri pembicara dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Sub Direktorat Angkutan Perkotaan, Direktorat Angkutan Jalan Iman Sukandar, General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Raden Intan II Lampung Untung Basuki, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo, SE. MM, Kepala Bappeda Provinsi Lampung yang diwakili Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Lampung, serta Koordinator Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian Tata Ruang, Vika Vitri Indra, S.T., M.Sc.

Abi menyampaikan Aerotropolis sebagai sebuah kota dengan tata letak, infrastruktur, dan sektor ekonomi berpusat pada Bandar Udara (bandara) sebagai Kota Bandara. Seperti halnya konsep kota metropolis, konsep kota aerotropolis pun memiliki kawasan sub-urban atau pinggir kota.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Abi Berkah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyampaikan kunci dari pengembangan kota kawasan wilayah berpusat pada transportasi publik. Teknis dalam pelaksanaan pengembangan wilayah diperlukan beberapa sektoral dalam angkutan feeder untuk menunjang integrasi moda. “Harapannya Provinsi Lampung dapat terus menata sistem transportasi yang terpadu di kawasan aglomerasi. Melalui berbagai program dan kebijakan, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung juga berkomitmen menyediakan sarana, prasarana, serta sistem transportasi yang aman, nyaman, dan berkeselamatan di kawasan perkotaan dan wilayah penyangganya,” ujar Abi.

Terkait masukan yang coba ITERA tawarkan, Abi menyampaikan dalam mengembangkan wilayah Aerotropolis diperlukan support system dari beberapa sektoral, tak hanya dari pusat pemerintah melainkan juga dari stakeholder swasta di Lampung dalam mengembangkan kawasan yang memiliki harapan kota maju pada Provinsi Lampung.

Abi juga berharap permasalahan transportasi publik di Provinsi Lampung dapat segera terakomodir secara langsung. “Sebab kita ketahui saat ini minim angkutan feeder pada beberapa wilayah. Maka dari itu harus ditingkatkan transportasi umum untuk diperkotaan yang memiliki kepadatan yang tinggi,” ujar Abi.

Abi menilai, Bandara Raden Intan II memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi Aerotropolis Lampung. Tetapi yang menjadi polemik banyak permukiman yang membutuhkan pembebasan lahan yang cukup besar.  Secara teknis apabila ingin mengembangkan wilayah Aerocity maka pemerintah perlu merencanakan prospek pembangunan hingga 25 tahun, mapping dalam pengembangan kawasan wilayah harus ditentukan dan diperlukan sektoral di bidang tertentu dalam mendukung pelaksanaan agar menjadi kota maju seperti di Pulau Jawa. (Humas/Rilis)