Tim Prodi Teknologi Pangan ITERA Olah Kulit Kakao Jadi Kue dan Kerupuk di Desa Pekondoh Pesawaran

Tim Prodi Teknologi Pangan ITERA Olah Kulit Kakao Jadi Kue dan Kerupuk di Desa Pekondoh Pesawaran

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan inovasi dengan mengolah kulit kakao menjadi produk pangan kue dan kerupuk. Pelatihan pengembangan produk tersebut dilaksanakan di Desa Pekondoh Pesawaran, beberapa waktu lalu, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ITERA yang melibatkan warga desa setempat.

Koordinator Prodi Teknologi Pangan ITERA, Amalia Wahyuningtyas, S.Si., M.Sc. menyebut, tim dosen Prodi Teknologi Pangan ITERA menangkap kakao sebagai salah satu potensi lokal di Lampung. Kulit kakao biasanya hanya menjadi limbah dan tidak dimanfaatkan. Lampung memiliki potensi kakao yang cukup tinggi dan menjadi sumber daya yang sangat baik untuk dikembangkan. Persentase tertinggi dari limbah kakao adalah kulit dengan persentase sekitar 70%. Inovasi produk dari kulit kakao dilakukan sebagai bentuk pengembangan produk dan menambah nilai jual. “Desa Pekondoh merupakan salah satu desa di provinsi Lampung yang memiliki potensi kakao cukup tinggi dan tentu akan menghasilkan limbah kulit kakao cukup besar,” ujar Amalia.

Amalia menyebut, ruang lingkup Prodi Teknologi Pangan meliputi keilmuan rekayasa dan pengolahan pangan yang fokus terhadap pengembangan produk. Salah satunya adalah kegiatan yang diadakan di Desa Pekondoh, yaitu pengembangan produk yang sebelumnya hanya limbah menjadi produk pangan.

Desa Pekondoh merupakan salah satu desa di provinsi Lampung yang memiliki potensi kakao cukup tinggi dan tentu akan menghasilkan limbah kulit kakao cukup besar

Kegiatan selanjutnya diisi dengan workshop yang disampaikan oleh salah satu dosen Teknologi Pangan dengan keilmuan Rekayasa dan Pengolahan Pangan yaitu Muhammad Rizky Ramanda, S.TP., M.TP. Dalam materinya Rizky Ramanda menyampaikan, bahwa rasa pahit dari kulit kakao disebabkan oleh tanin dan dapat dikurangi dengan beberapa proses pengolahan yaitu perebusan, pengukusan dan fermentasi.

Kegiatan juga diisi dengan praktik pembuatan cookies dan krupuk kulit kakao. Praktek pembuatan produk diawali dengan penjelasan bahan baku dan bahan tambah yang digunakan kemudian dilanjutkan dengan tahap demi tahap pembuatan produk.

Tim dosen Prodi Teknologi Pangan, ITERA mengharapkan Desa Pekondoh dapat mengembangkan usaha produk-produk olahan kulit kakao. Produk tersebut nantinya dapat menjadi produk khas Lampung yang terus dikembangkan dan dipasarkan secara luas.

Kepala Desa Pekondoh Firli, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut. Peserta dalam kegiatan sekitar 30 orang yang berupakan ibu-ibu kader dari Desa Pekondoh. (Rilis/Humas)