ITERA NEWS. Program Studi Fisika, Fakultas Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera), sukses menggelar Studium Generale Series ke-4 pada Kamis, 12 September 2024. Acara yang berlangsung di Aula GKU 2 Itera ini merupakan kolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) dalam rangka perayaan Dies Natalis HIMAFI ke-12. Mengusung tema “Inovasi Sains Kebumian dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”, kegiatan ini menghadirkan dua pembicara ahli di bidangnya.
Pembicara pertama, Prof. Dr. Eng. Alamta Singarimbun, M.Si., Guru Besar Fisika Gunung Api, membahas pentingnya peran fisika dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama di bidang energi. “Siapa menguasai energi, dia akan menguasai dunia,” tegasnya. Prof. Alamta menekankan potensi besar energi panas bumi di Indonesia, termasuk di sekitar wilayah Itera seperti Krakatau dan Ulu Belu. Prof. Alamta juga menyebut, Indonesia sendiri memiliki sumber daya panas terbesar di dunia, dengan potensi tersebar di seluruh pulau yang diperkirakan mencapai 27 triliun megahertz. Ia juga membandingkan pemanfaatan energi di negara-negara maju seperti Jepang, Italia, dan Selandia Baru, seraya menekankan pentingnya simulasi dan perencanaan sebelum implementasi.
Prof. Alamta menekankan potensi besar energi panas bumi di Indonesia, termasuk di sekitar wilayah Itera seperti Krakatau dan Ulu Belu.
Pembicara kedua, Kurnia Andre Febrian, alumni Fisika Itera yang kini bekerja sebagai Data Analyst di Celerates, menyampaikan materi berjudul “Mengungkap Potensi Data Analytics untuk Mendorong Efisiensi dan Inovasi dalam Perkembangan Bisnis.” Ia menjelaskan bagaimana data analytics dapat membantu perusahaan membuat keputusan lebih cepat dan tepat. “Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cepat akselerasi bisnis,” ujarnya. Andre juga memberikan motivasi kepada mahasiswa agar terus berkontribusi dan mengikuti program Kampus Merdeka untuk pengembangan diri.
Wakil Dekan Fakultas Sains Bidang Keuangan dan Umum, Apt. Dirga, M.Sc., mengapresiasi kontribusi Prof. Alamta dalam pengembangan Program Studi Fisika Itera, menyebutkan bahwa saran-sarannya sangat berharga bagi dosen-dosen muda. Selain itu, Koordinator Program Studi Fisika, Indra Pardede, Ph.D., menegaskan pentingnya Studium Generale sebagai ajang rutin untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa, dosen, dan alumni.
Acara ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa Itera dalam mengembangkan inovasi teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sekaligus memperkuat komitmen civitas akademika dalam menghadapi tantangan global. (Rilis Fakultas Sains/Humas)