Profesor Asal Technical University Munich Jerman Bahas Land Management di ITERA

Profesor Asal Technical University Munich Jerman Bahas Land Management di ITERA

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Prof. Dr. Walter Timo De Vries dari Technical University Munich (TUM), Jerman, mengunjungi Institut Teknologi sumatera (ITERA) dan menjadi narasumber dalam workshop Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA, di Aula Gedung C ITERA, Rabu, 15 Februari 2023. Dalam workshop tersebut dibahas seputar kajian yang dilakukan Prof. Walter Timo De Vries seputar land management atau penataan wilayah.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Artantha, dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Rahayu Sulistyorini, para dosen, dan parwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Utara. Turut hadir dan mendukung kegiatan, Ikatan Keluarga Alumni Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (IKA PWK) ITERA dan dosen PWK ITERA Zulqadri Ansar, S.T., M.T., mahasiswa doktoral bimbingan Prof. Dr. Walter Timo De Vries, yang menginisiasi kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya Rektor ITERA mengapresiasi Prof. Walter yang telah menyempatkan hadir dan berharap dengan diadakannya diskusi bersama oleh ITERA, TUM, dan Dinas PUPR Lampung Utara ini dapat meningkatkan kerja sama dan kompetensi terkait land management khususnya di daerah Lampung.

Dalam sesi presentasinya Prof. Walter memaparkan, penataan wilayah bukan hanya tentang lahan dan tanah, tetapi juga masyarakat yang ada disekitar wilayah tersebut. Penataan harus mempetimbangkan kaadaan sekitar untuk kepentingan masyarakat. Sebagai seseorang yang telah bekerja 2,5 tahun di Lampung sebagai pekerjaan pertamanya di tahun 1989, Prof. Walter menganggap Lampung merupakan provinsi yang spesial karena penduduknya berasal dari banyak daerah. Karakteristik itu pun termasuk hal yang perlu dipertimbangkan dalam penataan suatu wilayah.

Prof. Walter memaparkan, penataan wilayah bukan hanya tentang lahan dan tanah, tetapi juga masyarakat yang ada disekitar wilayah tersebut. Penataan harus mempetimbangkan kaadaan sekitar untuk kepentingan masyarakat.

Prof. Walter juga telah mengembangkan teori responsible land management intervention yang terdiri dari 8 Indikator (8R) yaitu: Responsive, Resilient, Robust, Reliable, Respected, Reflexive, Retraceable, Recognizabel. Teori ini bertujuan agar pengelolaan lahan masyarakat setempat dapat lebih di pertanggungjawabkan. Saat ini teori tersebut sedang ia gunakan untuk meneliti apakah IKN memiliki dampak yang baik bagi Kalimantan ataupun Jakarta.

Dalam wawancara terpisah, Prof. Walter berharap ITERA dan Technical University Munich (TUM), Jerman, memiliki kerja sama lebih lanjut yang dapat segera dilaksanakan dan dapat membawa masa depan yang lebih cerah bagi kedua perguruan tinggi. Selain itu, dia juga menyarankan agar mahasiswa ITERA bangga menjadi orang Sumatera yang dapat mengembangkan wilayah tempat mereka lahir dan tumbuh. Serta mencintai wilayah dengan meningkatkan kreativitas namun tetap berpikir kritis dan mencari solusi atas permasalahan yang ada. []

Reporter : Ahmad Akbari (Teknik Elektro) 

Fotografer : Sebastian Fernando (Teknik Geofisika)