Pengalaman Mahasiswa ITERA Ikuti Program Kampus Merdeka   

Pengalaman Mahasiswa ITERA Ikuti Program Kampus Merdeka  

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berhasil lolos dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah berlangsung sejak tahun 2021. Program tersebut, terdiri dari beberapa jenis kegiatan, diantaranya pertukaran mahasiswa, magang kerja, hingga kegiatan sosial kemanusiaan yang membekali mahasiswa dengan beragam kompetensi dan soft skill.

Salah satu mahasiswa ITERA yang telah menjalani program MBKM adalah Preza Setyawan. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil ITERA itu menjadi salah satu peserta program pertukaran mahasiswa di Universitas Airlangga, Surabaya.

Preza menjelaskkan untuk bisa mengikuti program tersebut, dirinya harus mempersiapkan beberpaa persyaratan, seperti curiculum vitae, transkip nilai, dan sertifikat-sertifikat yang pernah diperoleh. Selain itu pihak kampus juga meminta calon peserta mengisi kuisioner pengetahuan dasar tentang Pancasila dan kebangsaan. “Syaratnya cukup mudah, dan bisa diikuti yang terpenting adalah kemauan,” ujar Preza.

Preza akhirnya lolos seleksi, dan merasakan menjadi mahasiswa Universitas Airlangga selama beberapa bulan. Selama belajar di Unair, Preza menilai sistem perkuliahan di ITERA ternyata tidak kalah dengan universitas besar seperti Unair. Namun yang membedakan adalah dalam segi fasilitas. “Unair memiliki fasilitas yang lebih lengkap untuk mendukung pembelajaran dalam kelas maupun luar kelas,”ujar Preza.

“Adanya program MBKM sangat berguna bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman. Bukan untuk sekadar mencari kerja, mahasiswa juga bisa lebih percaya diri terhadap diri sendiri.”

Preza menambahkan selain mendapatkan fasilitas yang lengkap selama mengikuti kegiatan, mulai dari tempat tinggal, hingga uang saku, dirinya juga beruntung karena berkesempatan mendapatkan pengalaman bertemu dengan tokoh-tokoh besar, seperti para pimpinan Unair hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui program yang dirancang oleh Unair.

Preza menilai, adanya program MBKM sangat berguna bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman. Bukan untuk sekadar mencari kerja, mahasiswa juga bisa lebih percaya diri terhadap diri sendiri.  “Jangan ragu untuk mendaftarkan diri di program MBKM ini karena membuat kita keluar dari zona nyaman,” pungkas Preza.

Studi Independen

Selain Preza Setyawan mahasiswa Prodi Teknik Elektro ITERA Alif Naufal juga akan mengikuti program MBKM, yaitu studi independen di semester mendatang. Alif mengikuti program studi independen yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Orbit Future Academy.

Tidak jauh berbeda dengan Preza, Alif menyebut untuk persiapan seleksi MBKM program studi independen, dirinya juga harus menyiapkan CV dan mempersiapkkan diri untuk mengikuti proses wawancara. Setelah dinayatakn lolos seleksi, Alif juga diminta mengajukan program yang akan diikuti ke dosen pembimbing untuk kemudian mengetahui jumlah SKS yang dapat dikonferensikan. Selanjutnya prodi meminta rekomendasi kepada Rektor sebelum mahasiswa mulai melaksanakan pembelajaran pada program MBKM tersebut.

Pembelajaran studi independen dilakukan setiap Senin-Jumat dengan materi bertahap yang kemudian diakhiri dengan pengerjaan proyek yang dapat di konferensikan ke mata kuliah proyek terapan.

Sebagai mahasiwa peminat atrificial intelegent (AI) Alif yang lolos di Orbit Future Academy menjelaskan, sistem pembelajaran studi independen berbeda dengan sistem pembelajaran kuliah biasa. Pembelajaran studi independen dilakukan setiap Senin-Jumat dengan materi bertahap yang kemudian diakhiri dengan pengerjaan proyek yang dapat di konferensikan ke mata kuliah proyek terapan.

Menurut Alif, program MBKM memberikan pengalaman baru, dan kesempatan untuk mahasiswa mengembangkan diri. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan program tersebut. “Ayo sergera mendaftar dengan menyesuaikan prodi dan minat, jika menyesuaikan dengan minat, sebaiknya tetap harus disesuaikan dengan prodi agar tetap dapat dikonferensikan di SKS,” ujar Alif.

Selain itu, untuk dapat mengetahui program-program MBKM, mahasiswa juga diminta untuk sering menghubungi dosen pembimbing terkait hal-hal yang harus dipersiapin untuk MBKM. []

Reporter: Dian Aprilianisa