Mahasiswa KKN ITERA Ajak Ibu PKK Desa Gunung Sari Olah Keripik Jahe

Mahasiswa KKN ITERA Ajak Ibu PKK Desa Gunung Sari Olah Keripik Jahe

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sumatera (ITERA)  mengadakan pelatihan pengolahan keripik jahe kepada ibu PKK di Desa Gunung Sari, Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan pada minggu, 16 Januari 2022. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh melimpahnya sumber daya yang ada di Desa Gunung Sari berupa jahe dimana selama ini jahe dikelola sebagai rempah-rempah bahan masakan saja namun belum adanya inovasi pengolahan jahe yang menarik dan memiliki nilai jual.

Pelatihan tersebut merupakan program kerja KKN kelompok 11 dan 12 dengan penanggung jawab mahasiswa Fristy Nindya Hasibuan, Maudy Anggraini dan Marone J Tambunan dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Eng. Feerzet Achmad, S.T., M.T dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia.

Salah satu pelatih mahasiswa, Fristy Nindya H menyampaikan,  jahe dapat dikelola menjadi sebuah makanan ringan yang memiliki banyak manfaat seperti dapat dikonsumsi pada cuaca dingin, memberikan manfaat kesehatan, dan menginspirasi masyarakat untuk dapat berinovasi dalam pengolahan jahe yang bisa membantu perekonomian warga Desa Gunung Sari.

“Jahe dapat dikelola menjadi sebuah makanan ringan yang memiliki banyak manfaat dan bisa membantu perekonomian warga Desa Gunung Sari.” kata Fristy

Maudy Anggraini dan Marone J Tambunan menjelaskan pengolahan keripik jahe terlebih dahulu dilakukan dengan cara mengambil sari jahe yang sudah diparut, kemudian dicampurkan dengan beberapa bahan tambahan pembuatan kripik seperti tepung terigu, tepung tapioka, margarin, garam, gula, dan penyedap rasa. Setelah itu adonan yang sudah tercampur diuleni hingga kalis dan didiamkan selama 30 menit. Selanjutnya adonan digiling hingga pipih, dan dibentuk seperti keripik sesuai selera. Adonan yang sudah terbentuk, kemudian digoreng pada api kecil hingga berubah warna menjadi kuning keemasan.

Pelatihan ini disambut baik oleh warga setempat khususnya ibu PKK Desa Gunung Sari. Ibu Evi Setio Rini selaku Ketua PKK menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bagus karena merupakan salah satu program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. Selain itu, pemanfaatan jahe sebagai tanaman toga menjadi peluang usaha bagi ibu-ibu di Desa Gunung Sari pengisi waktu luang. Menurut ibu Yeni (peserta pelatihan) menyampaikan terima kasih atas diadakannya pelatihan ini dimana pelatihan ini dapat menjadi inovasi dalam pengolahan jahe dan dapat menghasilkan nilai jual apabila olahan tersebut dikemas dengan baik. (Rilis/Humas)