ITERA Libatkan Stakeholder Kaji Pengembangan Perkeretaapian di Provinsi Lampung

ITERA Libatkan Stakeholder Kaji Pengembangan Perkeretaapian di Provinsi Lampung

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggelar Forum Group Discussion (FGD) Perkeretaapian Lampung Tahun 2022 dengan Tema “Pengembangan Perkeretaapian di Provinsi Lampung dan Shortcut Tegineneng-Tarahan dalam rangka Mendorong Pengembangan Kereta Api Logistik Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Tarahan Lampung, Selasa, 5 Juli 2022.

Kegiatan yang berlangsung secara hybrid tersebut menghadirkan 8 narasumber yakni Direktur lalu lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan , Ir Muhammad Rizal Wasal ATD.MM.IPM , Kepala Dinas Perhubungan Prov Lampung Bambang Sumbogo,SE, MM, Kepala Dinas Bappeda Prov Lampung Ir. Mulyadi Irsan, M.T. ,Dosen ITERA Ir. Julison Arifin, M. Sc. , Ph.d , dan Dosen ITB Ir. Basauli Umar Lubis, MSA,Ph.D., Direktur Pengembangan PT INKA – Ir. Agung Sedaju, M.T. serta pihak dari PT Bukit Asam Persero.

Dalam sambutannya, Rektor ITERA Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Ph.D., menyampaikan bahwa ITERA yang memiliki Prodi Perkeretaapian akan turut berperan aktif dalam rencana pengembangan jalur KA tegineneng ke Taraha. Nyoman berharap pengembangan shortcut tersebut juga turut berkolaborasi dengan program studi terkait di ITERA yang dinilai sangat cocok dengan kebutuhan Pulau Sumatera.

“Program Studi Perkeretaapian ITERA sangat relevan dalam kolaborasi Pengembangan Shortcut Tegineneng-Tarahan mengingat mahasiswa ITERA diberikan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan pulau Sumatera,”ujar Nyoman.

Kepala Dinas Perhubungan Prov Lampung Bambang Sumbogo,SE, MM mewakili sambutan Gubernur Lampung menjelaskan bahwa perkeretaapian sebagai moda angkutan alternatif sangat penting bagi transportasi penghasilan di berbagai komuditas yang mampu mengurangi beban berat dijalan raya Provinsi Lampung. Bambang meneruskan bahwa keretaapi memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari para narasumber yang membahas terkait rencana pengembangan perkeretaapian di pulau Sumatera khususnya di bagian selatan terhadap Peta Lokasi Angkutan komuditas yang memerlukan moda perkeretaapian.

Fokus pembahasan terdapat pada bagian rencana utama pengembangan prasarana perkeretaapian di Sumatera bagian selatan tidak lain untuk mendukung Pengurangan biaya transportasi (biaya operasional kendaraan), penghematan biaya waktu perjalanan, pengurangan biaya polusi udara/emisi, dan peningkatan harga tanah/lahan di sekitar simpul transportasi. (Humas)