Dosen ITERA Terapkan PLTHM dan PLTS Terangi Dusun Batu Saeng Tanggamus

Dosen ITERA Terapkan PLTHM dan PLTS Terangi Dusun Batu Saeng Tanggamus

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang dipimpin dosen Prodi Teknik Sistem Energi Madi, S.T., M.T., menerapkan teknologi energi hybrid dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Tanggamus, Lampung. Ide yang digagas Madi berawal dari survei terhadap PLTMH di lokasi yang sudah tua dan hampir terbakar, serta rumah pembangkit yang hanya terbuat dari kayu dan hampir roboh. Sehingga, Madi mengajak rekan-rekan dosen yaitu, Putty Yunesti S.T., M.Eng, dan Mugi Praseptiawan S.T., M.Kom., untuk menerapkan turbin mikrohidro kapasitas 10.000 watt, rumah PLTS yang beratap 9 modul panel surya kapasitas 1080 wp untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng, Tanggamus, Lampung.

Dalam kegiatan yang didanai melalui Program Dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, tersebut para dosen juga melibatkan mahasiswa.Tim dosen, mahasiswa, dan masyarakat saling bergotong royong untuk menerapkan teknologi energi hybrid. Pembuatan dan pemasangan turbin mikrohidro telah dilakukan sebulan yang lalu, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan rumah PLTS.

Madi menjelaskan, produksi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTMH sebesar 10 kW perharinya dan PLTS 5,4 kW perharinya. Sehingga, total energi yang dihasilkan sebesar kurang lebih 15 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari bagi 20 rumah warga Dusun Batu Saeng, Lampung. Selama proses penerapan teknologi energi hybrid menghabiskan waktu sekitar lebih dari dua bulan.

“Saat teknologi energi hybrid itu selesai dan membuat lampu menyala, kami merasa sangat senang dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan listriknya, bagian dari pengabdian kami kepada masayarakat,” ujar Madi sebagai ketua tim.

Desa Saeng merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Perjalanan menuju lokasi memang tidaklah mudah karena lokasi hanya dilalui jalan setapak, bertanah liat bercampur batu-batu.
“Kami merasa sangat senang mengabdi di lokasi tersebut dengan memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu air dan matahari sebagai sumber energi listrik,” ujar Madi.

Ketua Kelompok Masyarakat Mikrohidro, Dusun Batu Saeng, Muhanan mengaku sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen dan mahasiswa ITERA yang telah membantu warga dalam menerapkan PLTMH dan memenuhi kebutuhan listrik untuk penerangan. (Humas)