ITERA Dorong Kemajuan Industri Maritim Sumatera

ITERA Dorong Kemajuan Industri Maritim Sumatera

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan Maritime Expert Workshop dengan menghadirkan pakar maritim dari VTT Research Center, Finlandia, Indonesian Maritime Center  (IMC) Universitas Indonesia serta Program Studi (Prodi) Teknik Kelautan ITERA. Melalui kegiatan tersebut ITERA berupaya mendorong kemajuan sektor industri maritim di Sumatera, lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kegiatan workshop tersebut melibatkan sekitar 290 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan peneliti serta peserta umum, di Aula Gedung C Kampus ITERA, Kamis (22/8/2019).

Rektor ITERA Prof. Ir. Ofyar Z Tamin, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa sektor maritime di Pulau Sumetera perlu dikembangkan. Sebab, posisi Sumatera sangat strategis dalam jalur maritim dunia. Sehingga sebagai institut teknologi yang lahir untuk memenuhi kebutuhan Sumatera, ITERA melalui para mahasiswa, dosen diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk belajar langsung dari para pakar kemaritiman dunia untuk menjawab permasalahan maritim di Sumatera.

“Para peneliti luar negeri, biasanya sudah melakukan riset untuk memecahkan masalah yang akan hadir 20 tahun mendatang. Sehingga baiknya kita lekas belajar, dan meniru metode mereka untuk dapat diimplemntasikan di wilayah kita,”ujar Rektor.

Kepala Divisi Pendidikan Indonesian Maritime Center (IMC) Universitas Indonesia Dr. Ir. Tri Tjahjono, M.Sc dalam pemaparan materinya mengungkapkan, sektor maritim hingga saat ini, belum berkontribusi signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Padahal perairan Indonesia lebih luas dari daratan. Seharunya sektor maritim menopang minimal 30% Gross Domestic Product (GDP) nasional dengan dukungan infratruktur laut yang mapan. Sektor ini seharunya juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar, meski saat ini baru sekitar 1 % tenaga kerja yang terserap.

“Kita memiliki laut yang sangat luas, namun investasi di bidang maritim masih sangat rendah. Sebuah paradoks ketika mengirim barang ke Hongkong jauh lebih mahal daripada ke Padang atau wilayah dalam negeri lainnya,sehingga perlu peningkatan industry ship building,”ujar  Tri, di hadapan peserta.

“Kita memiliki laut yang sangat luas, namun investasi di bidang maritim masih sangat rendah. Sebuah paradoks ketika mengirim barang ke Hongkong jauh lebih mahal daripada ke Padang atau wilayah dalam negeri lainnya,sehingga perlu peningkatan industry ship building.”

Tri menyebut berberapa daerah di Indonesia yang berpotensi mengembangkan industri maritim, salah satunya adalah kabupaten Tanggamus yang berada di provinsi Lampung tempat ITERA berada. Sehingga peran ITERA sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemaritiman Sumatera. ITERA perlu menyiapkan SDM ahli dengan skill sesuai kebutuhan industri maritim modern. Sebab, industri maritim dunia saat ini, telah memanfaatkan berbagai teknologi canggih dan membutuhkan SDM terampil. “Saatnya Sumatera dan ITERA sebagai perguruan tinggi melihat potensi terbaiknya, jangan mengulang kesalahan yang terjadi di Pulau Jawa,” ujar Tri.

Sementara Dr. Pekka Leviäkangas dari VTT Research Center, Finland Ltd dalam workshop tersebut banyak menyampaikan manajemen pengelolaan dan bisnis pelabuhan di Finlandia. Negara tersebut memiliki sekitar 50 pelabuhan yang beroperasi secara maksimal, dan mendukung perekonomian negara tersebut. Menurut Dr. Pekka sukses atau tidaknya perekonomian di suatu pelabuhan bergantung dari lokasi, infrastuktur, pelayanan dan cara pemasarannya. “Di Indoneisa sendiri banyak pelabuhan ukuran kecil dan sedang, fungsinya pun sangat krusial yakni untuk efisiensi distibusi logistik baik pasar dalam negeri bahkan internasional,”ujar Dr. Pekka.

Pemateri lainnya yaitu Dr. Harri pyykko yang juga dari Finlandia, menyampaikan mengenai penelitian logistik maritim yang dia lakukan. Sementara, dosen Program Studi Teknik Kelautan ITERA Dr. Eng. Hendra Achiari S.T., M.T.  memaparkan informasi baru mengenai kelautan yakni tentang survey pasca tsunami Selat Sunda 2018.

Bantuk Maritim Center

Di akhir Workshop, Ketua Indonesian Maritime Center (IMC) Universitas Indonesia Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc.  mendorong ITERA membuat maritime center seperti yang telah dilakukan UI. Sebab, menurut Dr. Ir. Sunaryo dunia maritim telah berkembang pesat. “Penelitian yang melibatkan generasi muda kini mengacu kepada revolusi industri 4.0 seperti pembuatan kapal laut tanpa awak, dan mengatasi permasalahan sampah di lautan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi,”ujar Dr. Sunaro.

Direktur ITERA International Office (IIO) Acep Purqon, Ph.D. menyampaikan, banyak hal yang dapat dicontoh oleh Indonesia dari Finlandia sebagai negara terbaik di dunia dalam bidang pendidikan. Salah satunya adalah tentang teaching technology. Sebab keberhasilan di bidang edukasi akan berdampak ke berbagai sektor termasuk bidang maritim.

“Posisi Sumatera yang merupakan posisi penting bagi maritim membuat kita harus bisa memanfaatkan teknologi maritim untuk berbagai kegiatan termasuk pertumbuhan ekonomi berbasis transportasi laut,”ujar Acep.

Melalui kerjasama antara ITERA, UI dan VTT Finlandia diharapkan terjalin kerjasama  yang semakin erat baik dalam hal joint research, joint publication dan peluang pertukaran mahasiswa dan dosen antara ITERA dan Finlandia. [Humas]