Gandeng Forum CSR Lampung Prodi Kimia ITERA Sukses Gelar Studium Generale Beach Clean Up and Tree Planting

Gandeng Forum CSR Lampung Prodi Kimia ITERA Sukses Gelar Studium Generale Beach Clean Up and Tree Planting

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Kimia Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sukses mengadakan Studium Generale bertajuk Beach Clean Up and Tree Planting dalam rangka menyambut Hari Air Sedunia dan Hari Jadi Provinsi Lampung. Kegiatan yang diadakan di Aula Gedung C kampus ITERA, Selasa (10/3/2020) tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai instansi yang tergabung dalam Forum CSR Lampung seperti PT Coca-Cola Amatil Indonesia, PT. Centra Pertiwi Bahari, PT. Nestle Indonesia, JNE, Hotel Emersia, Adiyatama Tour and Travel. Forum CSR Lampung merupakan kumpulan perusahaan di Provinsi  Lampung, baik swasta maupun BUMN yang bersinergi untuk berbagai penguatan pelaksanaan program, mulai dari sisi pengetahuan dan kolaborasi program hingga memberikan dukungan kepada pembangunan di Provinsi Lampung.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa ITERA dari berbagai program studi dan para dosen ITERA, serta Prof. Fida M. Warganegara dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Koordinator Prodi Kimia ITERA Muhamad A. Martoprawiro, Ph.D, melalui sambutannya menyampaikan pesan tentang pentingnya gerakan kaloborasi antara Acdemisi, Business Goverment, Community (ABGC) dalam pelaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk memajukan provinsi Lampung. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu terlaksannya kegiatan tersebut.

Forum CSR menghadirkan beberapa pembica yang mewakili berbagai perusahan. Pemateri dari Coca – Cola Amatil Indonesia Yayan Sofian, menerangkan materi tentang “Sustainable It’s About Your Challenge, Route, And Success”. Yayan menyebut, dunia sedang mengalami Revolusi Industri 4.0 yang menuntut teknologi harus terus mengalami perkembangan terbaru untuk menunjang kebutuhan dunia yang lebih efektif, efisien, dan optimal. Sebab, hanya perubahan yang konstan di dunia ini.

“Lampung memerlukan anak – anak muda yang memiliki driver mentality, yaitu kemampuan dasar seseorang untuk berfikir kritis dalam berkelanjutan dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman,” ujar Yayan.

Ia juga menyebutkan lima kunci kesuksesan generasi masa kini, yaitu kemampuan komunikasi, kemampuan komersial, kemampuan kreatif, kemampuan kaloborasi, dan kemampuan berfikir kritis.

“Lampung memerlukan anak – anak muda yang memiliki driver mentality, yaitu kemampuan dasar seseorang untuk berfikir kritis dalam berkelanjutan dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.”

Sementara narasumber kedua, Billy Sandro perwakilan PT. Nestle Indonesia, menjabarkan mengenai “Sustainable Development Goals ( SDG)”. Ada 17 target agenda pembangunan berkelanjutan suatu negara yang ditetapkan oleh PBB saat ini, di antaranya, yaitu: tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas.  Pengurangan plastik adalah salah satu tantangan yang sedang dihadapi, karena penggunaaan plastik sangat berdampak merusak lingkungan, di mana diketahui bahwa plastik sulit untuk terurai. Billy juga menyampaikan tentang kombinasi yang dilakukan oleh forum CSR dalam mengaktifkan SDG di Indonesia. “Di PT Nestle sendiri sudah melakukan 3 kontribusi  dalam mendukung SDG yaitu dalam program nutrisi, air, dan pembangunan berkelanjutan khususnya di pedesaan”, ujar Billy.

Perwakilan Adiyatama Tour and Travel, Adi membawakan materi mengenai dunia pariwisata bertajuk Tourism Sustainability. Dalam pemaparannya, ia menerangkan tentang dunia pariwisata yang disebut menjadi lokomotif berkelanjutan ekonomi di Lampung. Apabila pariwisata di Lampung terus berkembang, maka akan banyaknya wisatawan yang datang ke Lampung, aktifitas ekonomi perdagangan juga akan bergerak, dan akan menarik banyak investor.

Selanjutnya, narasumber perwakilan PT. Central Pertiwi Bahari, Supardi Effeny menjabarkan mengenai lingkungan dan permasalahannya. “Kenapa sampah bisa ada di laut?” tanyanya pada seluruh peserta studium generale saat awal memulai presentasi. Sampah khususnya plastik sudah menjadi PR wajib bagi seluruh manusia saat ini. Dampak dari plastik memanglah sangat berbahaya, khususnya bagi ekosistem laut. Kurangnya sadar lingkungan dengan membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk bagi keberlangsungan makhluk hidup. Menurut data survei, setiap rumah menyumbangkan sampah 15 kg ke tempat pembuangan akhir (TPA) dalam waktu 1 minggu. Cara terbaik untuk menggulangi sampah plastik adalah bersahabatlah dengan mereka, yaitu dengan meminimalisir menggunakan plastik dan mendaur ulangnya. Salah satu contoh daur ulang sampah yang sedang hangat dicarakan adalah “ecobriks”.

“Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological (plastik) untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali seperti meja, kursi, bahkan dinding rumah, dengan melakukan gerakan ini dalam lingkungan kecil saja (rumah) kita bisa membantu mengurangi  pencemaran akan sampah”, ujar Supardi.

Semua Perlu Berperan

Di tengah-tengah acara ada berbagai doorprizee menarik yang diberikan oleh berbagai narasumber. Pada akhir materi yang disampaikan oleh Pak Bernard Simanjuntak, selaku Head of HRD PT. Nestle Indonesia, ia memaparkan kesinammbungan materi yang telah diberikan oleh pemateri belumnya.

“Semua memiliki peran yang penting baik merusak maupun memperbaiki kerusakan lingkungan saat ini. Oleh karena itu kita harus bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Kami memerlukan peran masyarakat terkhusus mahasiswa untuk hadir dalam Coastal Clean Up 2020  pada 21 Maret 2020, mendatang untuk membantu kami dalam kegiatan bersih pantai dan penanaman mangrove”, ujar Bernard. [Humas]