Dosen dan Mahasiswa Itera Sulap Limbah Cangkang Kemiri Jadi Sumber Ekonomi Baru di Pesawaran

Dosen dan Mahasiswa Itera Sulap Limbah Cangkang Kemiri Jadi Sumber Ekonomi Baru di Pesawaran

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen dan mahasiswa dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengembangkan potensi limbah cangkang kemiri di Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Melalui program pengabdian masyarakat, inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah limbah yang selama ini kurang dimanfaatkan.

Kegiatan pendampingan dimulai sejak 3 Agustus 2024 di Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pesawaran, Iskandar. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan limbah cangkang kemiri ini dapat membantu perekonomian masyarakat lokal. Ketua KTH Wono Harjo, Maryadi, juga menyampaikan harapan agar program ini membawa dampak jangka panjang bagi kesejahteraan petani.

Sebagai bagian dari pengenalan program, tim Itera diajak melihat fasilitas seperti dome dryer untuk pengeringan hasil tani serta kawasan agroforestri yang menanam komoditas unggulan seperti durian, pala, cengkeh, kakao, dan kapulaga.

Beberapa waktu lalu, tim Itera kembali ke Desa Banjaran untuk menyerahkan alat-alat teknologi tepat guna, seperti drum pengarangan cangkang kemiri, mesin pencetak briket arang, cetakan kompos blok, dan alat penghancur arang. Alat-alat ini dirancang untuk membantu masyarakat mengolah limbah kemiri menjadi produk bernilai ekonomis.

Program ini bertujuan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah produktif dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan berbasis biomassa.

Kegiatan ini juga diikuti monitoring dan evaluasi (monev) oleh reviewer dari Universitas Lampung (Unila) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Itera. Evaluasi ini bertujuan memastikan efektivitas penggunaan alat serta kelancaran program di lapangan.

Ketua tim, dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan Itera, Rio Ardiansyah Murda, S.Hut., M.Si., menyatakan bahwa program ini bertujuan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah produktif dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan berbasis biomassa.

Program ini menjadi wujud nyata komitmen Itera untuk mendukung pengembangan masyarakat, khususnya dalam bidang energi terbarukan dan agroforestri. Rio menambahkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Ke depan, Desa Banjaran diharapkan menjadi model pengelolaan limbah cangkang kemiri yang terintegrasi dengan agroforestri, memberikan manfaat berkelanjutan bagi lingkungan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (Rilis/Humas)