Arboretum ITERA Terapkan Pendataan Pohon Secara Digital

Arboretum ITERA Terapkan Pendataan Pohon Secara Digital

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Arboretum atau kebun pohon di kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menerapkan pendataan jenis pohon secara digital. Sebagian pohon telah dipasangi barcode atau kode batang beriisi informasi tentang identitas pohon. Melalui barcode tersebut, mahasiswa atau peneliti dapat memperoleh informasi tentang koleksi pohon hanya dengan memindai barcode. Informasi seperti nama tanaman tersebut beserta nama ilmiahnya, sejarah tanaman, tanggal penanaman, ketinggian, hingga diameter pohonpun dapat diakses.

Pengelola UPT Konservasi Flora Sumatera/Kebun Raya ITERA, Alawiyah, S.P., menyebut, pendataan pohon secara digital dengan pemasangan barcode merupakan kerja sama ITERA dengan BPDAS HL Way Seputih- Way Sekampung. Tidak hanya itu, Arboretum ITERA juga merupakan hasil kerjasama ITERA dengan BPDAS HL Way Seputih- Way Sekampung yang telah diresmikan sejak tahun 2017. Pembangunan Arboretum ITERA seluas 2 hektar berpotensi menjadi lokasi riset, pendidikan, dan agrowisata, serta menjadi ruang terbuka hijau bagi sivitas akademik ITERA maupun masyarakat Lampung.

Alawiyah, menyebut, saat ini, arboretum ITERA telah memiliki lebih dari 1.000 koleksi pohon. Koleksi tersebut terdiri dari 45 jenis pohon diantaranya kecapi, matoa, duwet, cengkeh, pala, gaharu, eukaliptus, kayu manis, jati, kayu putih, trembesi, salam, dan damar. “Dari total pohon yang tersebar di Arboretum ITERA, sebanyak 546 telah dipasangi kode batang guna pendataan secara digital,” ujar Alawiyah.

“Pembangunan Arboretum ITERA seluas 2 hektar berpotensi menjadi lokasi riset, pendidikan, dan agrowisata, serta menjadi ruang terbuka hijau bagi sivitas akademik ITERA maupun masyarakat Lampung.”

Alawiyah menyebut, arboretum memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai tempat koleksi dan konservasi tanaman kehutanan, menjadi ruang terbuka hijau bagi sivitas akademik kampus dan masyarakat sekitar, dan sebagai laboratorium alam bagai dosen, mahasiswa, dan peneliti.

Sebagai informasi, Alawiyah menjelaskan awal dibangunnya Arboretum ITERA karena BPDAS memiliki persemaian permanen, tanaman-tanaman yang diproduksi setiap tahun. Maka dibuatlah arboretum sebagai etalase pepohonan yang ada, dan peneliti dan masyarakat tidak perlu keliling hutan, akan tetap cukup disatu tempat saja sudah bisa melihat berbagai tanaman. “Sebagai kenang-kenangan juga dari BPDAS,” ujar Alawiyah.

Kerja Sama BPDAS

Alawiyah menambahkan, pemasangan barcode ini juga bentuk kerjasama BPDAS dengan ITERA, setiap tahunnya selalu diadakan update data sehingga saat pengunjung ada disana sudah mendapatkan data terbaru. Menariknya tidak perlu aplikasi khusus untuk scan barcode tersebut, cukup menggunakan kamera handphone langsung diarahkan ke website resminya.

Dengan adanya arboretum masyarakat disekitar bisa mengenal tanaman salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dan cara ITERA bagaimana bisa menjadi ruang terbuka hijau.

Kedepannya dari pihak ITERA akan menambah koleksi serta melengkapi fasilitas, sesuai dengan slogan kampus yaitu smart, friendly, and forest kampus. “ITERA berharap dengan adanya arboretum ini bisa  berfungsi sebagai konservasi, penelitian, wisata, dan pendidikan,” pungkas Alawiyah. []

Reporter : Jimi Suhendra