Optimalkan Potensi Desa Cupel Jembrana Bali, Mahasiswa KKN Itera Kembangkan Produk Coco Jelly Hingga Kecap Ikan

Optimalkan Potensi Desa Cupel Jembrana Bali, Mahasiswa KKN Itera Kembangkan Produk Coco Jelly Hingga Kecap Ikan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) sukses melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang sekaligus menjadi bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Program yang berlangsung pada 15–25 Januari 2025 ini berfokus pada pemanfaatan potensi kelautan dan kelapa guna mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam mengatasi permasalahan sosial dan menerapkan ilmu secara nyata. Dalam program ini, mahasiswa Itera bersama masyarakat berhasil mengembangkan produk berbasis sumber daya lokal, seperti Coco Jelly dan Kecap Ikan, yang berpotensi meningkatkan perekonomian warga.

Produk-produk tersebut akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) Masjid Pantai Bali dengan merek dagang “Sujati”, yang berarti murni.

Produk-produk tersebut akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) Masjid Pantai Bali dengan merek dagang “Sujati”, yang berarti murni. Ketua DKM Masjid Pantai Bali, Farhan Mahali, mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap hasil dari program ini dapat terus berlanjut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam mendukung keberlanjutan usaha, Itera dan Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN) turut menyerahkan perlengkapan produksi kepada BUMM Masjid Pantai Bali.

Selain pemberdayaan ekonomi, kegiatan ini juga berkontribusi dalam upaya mitigasi abrasi pantai. Prof. Ir. Muhammad Syahril Badri Kusuma, Ph.D., Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), turut serta dalam survei abrasi di sekitar Masjid Pantai Bali. Ia mengamati dampak abrasi yang mengancam pemukiman warga dan berencana melakukan analisis sampel pasir guna mengusulkan langkah konkret kepada pihak terkait.

Melalui sinergi antara perguruan tinggi, masjid, dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang tidak hanya memperkuat ekonomi warga tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. (Rilis/Humas)