ITERA NEWS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) memperkenalkan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai di Pekon Pekon Ampai, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus. Program ini merupakan bagian dari kegiatan KKN-PPM Itera yang berlangsung pada Jumat, 31 Januari 2025, di Balai Pekon Pekon Ampai.
Kelompok 19 KKN-PPM Itera yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai program studi, yakni Teknik Industri, Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, Fisika, Teknologi Industri Pertanian, dan Arsitektur Lanskap, dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Danni Gathot Harbowo, S.Si., M.T. Mereka menjalankan berbagai program inovatif, termasuk pembuatan resapan biopori, penyuluhan pencegahan stunting, dan perancangan taman komunal balai desa.
Nadzifatul Anifa, mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, memperkenalkan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai sebagai upaya pencegahan stunting. Menurutnya, kulit pisang mengandung serat, vitamin B6, vitamin C, zat besi, fosfor, dan mineral yang baik untuk kesehatan. “Kami memanfaatkan kulit pisang jenis pisang janten untuk diolah menjadi selai. Proses pembuatannya cukup sederhana dan cepat,” jelasnya.
Kulit pisang mengandung serat, vitamin B6, vitamin C, zat besi, fosfor, dan mineral yang baik untuk kesehatan. Kami memanfaatkan kulit pisang jenis pisang janten untuk diolah menjadi selai
Sementara itu, Muhammad Daffa Rayvanza, mahasiswa Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, melaksanakan program pembuatan resapan biopori yang dinilai berperan penting dalam mencegah banjir, mengurangi genangan air, serta meningkatkan daya serap tanah. Selain itu, resapan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos. “Resapan biopori dapat digunakan sebagai tempat pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah organik yang dicampur dengan Effective Microorganisms – 4,” ujarnya.
Selain itu, Fatimah Anandari, mahasiswa Arsitektur Lanskap, mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya dengan merancang desain taman komunal di Balai Pekon Pekon Ampai. “Kami merancang taman dengan memanfaatkan lahan miring. Area datar di bagian depan akan dijadikan playground dan ditanami pohon, sementara area miring akan ditanami tanaman serta dibuat jalur ramah disabilitas,” tuturnya.
Kepala Pekon Pekon Ampai, Joni Saputra, mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKN-PPM Itera yang telah berbagi ilmu dan menerapkan inovasi di tengah masyarakat. “Mahasiswa KKN Itera menunjukkan ilmu yang telah mereka pelajari kepada masyarakat. Desain taman komunal yang mereka buat akan menjadi kenangan indah bagi warga Pekon Pekon Ampai,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa program kerja mahasiswa Itera sangat bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari pembuatan resapan biopori, pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai, penyuluhan pencegahan stunting, hingga perancangan taman komunal dan edukasi kepada siswa sekolah dasar.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat mengadopsi inovasi yang diperkenalkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi meningkatkan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan di Pekon Pekon Ampai.
Penulis: Muhammad Ilham (Teknik Industri)