Fisika Open Day, Sarana Kenalkan Prodi Fisika Itera kepada Pelajar

Fisika Open Day, Sarana Kenalkan Prodi Fisika Itera kepada Pelajar

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Program Studi Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar kegiatan Fisika Open Day Series 2 bertajuk “Sehari Kuliah Fisika dan Open Lab”.  Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 170 orang siswa dan guru pendamping yang berasal dari 19 SMA/SMK sederajat di Provinsi Lampung, seperti dari Pringsewu, Lampung Timur, Kota Metro dan Bandar Lampung.

Kegiatan Fisika Open Day Series 2, yang dibuka oleh Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, diisi materi oleh dosen Prodi Fisika Itera, yaitu Rahmat Nawi Siregar M.Sc., dan Azrul Sulaiman Karim Poha, Ph.D. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Fisika Open Day, Dr. Abdul Rajak S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diadakan oleh Prodi Fisika, sejak tahun lalu. Tujuan utama dari digelarnya acara ini adalah mengenalkan Prodi Fisika kepada pelajar yang hendak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Fisika Open Day Series 2 dibagi dalam dua kegiatan utama, antara lain kuliah sehari dan kunjungan laboratorium.

“Fisika adalah ilmu yang penting dan fundamental dalam sains. Oleh karena itu kita simpulkan bahwa ilmu Fisika sangat dibutuhkan dalam semua sisi. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat membuka wawasan bagi siswa  serta bapak dan ibu guru pendamping,” ujar Dr. Abdul Rajak.

Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dalam sambutannya menyampaikan bahwa ilmu fisika adalah ilmu pasti yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam. Seiring perkembangan dunia digital, Rektor menilai keilmua fisika juga sangat mendukung perkembangan digitalisasi yang menyokong berbagai bidang kehidupan. “Semoga acara ini dapat menjadi daya tarik bagi adik-adik sekalian untuk mendalami ilmu fisika. Kita sudah diberikan akal oleh Allah SWT untuk mempelajari fenomena fisika yang dapat kita gunakan dalam bidang-bidang yang lain,” ujar Prof. Nyoman.

“Dahulu kita tidak dapat menerjemahkan ekspresi wajah seseorang, gembira, sedih, dan cemas. Dulu dikaitkan dengan klenik, namun ternyata itu disebabkan oleh fenomena fisika yang kental dalam kehidupan kita.”

Rektor juga menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan sangat beririsan dengan kehidupan. Dengan ilmu pengetahuan, sesuatu yang semula tidak diketahui, jadi dapat dibuktikan secara ilmiah. Termasuk banyak sekali fenomena fisika yang dapat di uji dalam kehidupan sehari-hari. “Dahulu kita tidak dapat menerjemahkan ekspresi wajah seseorang, gembira, sedih, dan cemas. Dulu dikaitkan dengan klenik, namun ternyata itu disebabkan oleh fenomena fisika yang kental dalam kehidupan kita. Jika dahulu dokter menggunakan stetoskop untuk menghitung denyut nadi secara manual, saat ini dengan jam saja kita sudah bisa melakukannya,” ujar Prof. Nyoman.

Di hadapan para peserta, Prof. Nyoman menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak yang maksimal. Bagi para guru pendamping dan bagi siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa mempelajari ilmu fisika untuk kemaslahatan masyarakat, dan alam semesta, serta menjadi catatan amal bagi kita semua.

Jurnalis : Josevein Hutagalung (Teknik Elektro)