Studium Generale ITERA-University of East London Bahas Penanganan Bencana Alam

Studium Generale ITERA-University of East London Bahas Penanganan Bencana Alam

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali menggelar studium generale dengan menghadirkan pembicara utama dari University of East London, Dr. Ravindra Jayaratne, di Aula Gedung C ITERA, Jumat (5/7/2019). Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ravindra Jayaratne menyampaikan dua materi sekaligus yakni tentang Peluang Program Pascasarjana & Penelitian di University of East London serta tentang Bahaya Bencana Alam: Solusi dari Soft and Hard Engineering.

Tidak hanya diikuti oleh dosen dan mahasiswa ITERA, studium generale tersebut diikuti oleh dosen dari Fakultas Sains dan Teknologi dari 8 universitas di Indonesia melalui konferensi video, yakni UIN Surabaya, UIN Sumatera Utara, UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Semarang, UIN Palembang, UIN Bandung, dan UIN Makassar.

Mewakili Rektor ITERA, Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T. dalam sambutannya menyampaikan, saat ini ITERA memiliki banyak dosen muda yang akan terus didukung untuk melanjutkan pendidikan program doktoral khususnya di luar negeri. Karena itu, semua peserta diminta untuk aktif berdiskusi dan memanfaatkan momen tersebut secara maksimal.

Sementara, Direktur ITERA International Office (IIO) Acep Purqon, S.Si., M.Si., Ph.D., berharap para dosen muda ITERA dapat memanfaatkan acara tersebut untuk mendapatkan program doktoral di Inggris. Tidak hanya tentang keilmuan yang disampaikan pada kesempatan itu, akan tetapi juga program studi lainnya. “Kami menyediakan waktu setelah kuliah umum untuk para dosen bertemu dan berdiskusi langsung dengan pembicara utama dari UEL,”ujarnya.

Di awal presentasi, Dr. Ravindra Jayaratne, banyak memperkenalkan tentang University of East London yang memiliki ragam budaya dari mahasiswa yang berasal dari berbagai negara. Terdapat 19.000 mahasiswa dari 165 kebangsaan di universitas yang terletak di area utama London Timur. Dia juga menjelaskan tentang program studi yang ada di universitas ini, seperti Arsitektur, Teknik, Ilmu Sosial, Pendidikan dan banyak lagi. Dr. Ravindra juga berbicara tentang bidang penelitian program doktor di UEL. Umumnya penelitian program doktor di UEL bertujuan untuk memecahkan tantangan-tantangan besar di dunia.

Dr. Ravindra Jayaratne juga membahas tentang Soft and Hard Engineering Solution untuk menangani berbagai bencana alam, seperti tsunami, badai, gelombang tinggi, banjir, hingga danau gletser. Ia menyebut, mekanisme pencegahan bencana dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya dengan merancang struktur bangunan yang dapat meminimalkan dampak sebuah bencana. Khusus, di Lampung, ia menyebut diperlukan upaya untuk menyadarkan dan mempersiapkan masyarakat masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi.

“Seperti yang terjadi dalam bencana Tsunami terakhir, kita harus membuat simulasi skenario yang berbeda di masa depan untuk menyadarkan masyarakat tentang apa yang akan terjadi dan bagaimana mengurangi dampaknya dengan teknologi,” ujar Dr.Ravindra.

Lebih lanjut, Direktur ITERA International Office (IIO) Acep Purqon, S.Si., M.Si., Ph.D., mengatakan, ITERA memiliki program studi dari multidisiplin ilmu, seperti Teknik Geomatika, Teknik Lingkungan, Teknik Kelautan dan banyak lagi. Posisi Provinsi Lampung yang dikelilingi oleh laut dan adanya gunung berapi aktif yakni Gunung Anak Krakatau, menurut dia, bisa menjadi sumber penelitian untuk dipecahkan.

“Kami berharap ITERA, dapat bekerja sama dengan para ahli di seluruh dunia agar dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Acep.

Pada acara ini, peserta menunjukkan antusiasme mereka selama sesi tanya jawab dengan pemateri utama. Peserta bertanya tentang kemungkinan penelitian bersama, efektivitas terumbu karang hingga tentang program sekolah musim panas. [Humas]