Pusat Riest dan Inovasi ITERA Latih Warga Manfaatkan Energi Terbarukan

Pusat Riest dan Inovasi ITERA Latih Warga Manfaatkan Energi Terbarukan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS. Tim dosen dari Pusat Riset dan Inovasi Konservasi dan Energi Terbarukan (One-Ric) ITERA melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan tentang energi terbarukan di Kampung Agrowidya Rajabasa Jaya, Bandar Lampung, Sabtu 5 Desember 2020. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan membimbing Kelompok Tani Milenial di desa tersebut tentang pemanfaatan energi terbarukan khususnya panas matahari.

Dalam kegiatan yang didanai melalui skema hibah friendly ITERA tersebut dosen yang terlibat berasal dari Program Studi Teknik Fisika, Teknik Sistem Energi dan Teknik Elektro yaitu Amrina Mustaqim, S.Si., M.T., Syamsyarief Baqaruzi, S.T., M.T., Ali Muhtar, S.Pd., M.Eng, Putty Yunesti, S.T., M.Eng, dan Sefrani IG Siregar, S.T., M.T.

Dosen Teknik Fisika ITERA yang juga Ketua PKM, Amrina Mustaqim, S.Si., M.T., menyampaikan, pada kegiatan PKM tersebut dilaksanakan tiga macam kegiatan yaitu sosialisasi tentang energi terbarukan, pemasangan sel surya skala kecil, dan pelatihan serta perawatan sel surya tersebut. Sasaran program PKM tersebut adalah kelompok tani milenial yang selama ini dibina oleh Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung.

“Selain karena potensi daerah Agrowidya Rajabasa Jaya, teknologi sel surya dipilih karena  ITERA saat ini juga telah memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menjadi laboratorium terbesar di kampus di seluruh Indonesia.”

Tim dosen bersama warga melakukan pemasangan sel surya di bangunan serba guna yang selama ini dimanfaatkan oleh kelompok tani tersebut. Pemasangan panel surya bertujuan sebagai sumber listrik yang kedepan dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani di Kampung Agrowidya khususnya  sebagai sumber listrik untuk tanaman hidroponik warga.

Kegiatan tersebut juga menjadi wujud pengabdian ITERA kepada masyarakat dalam mengedepankan kebermanfaatan teknologi, khususnya teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mudah diterapkan oleh warga.

“Selain karena potensi daerah Agrowidya Rajabasa Jaya, teknologi sel surya dipilih karena  ITERA saat ini juga telah memiliki pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang menjadi laboratorium terbesar di kampus di seluruh Indonesia,” ujar Amri.

Perwakilan Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Susetyowati yang juga pembina Kelompok Tani Kampung Agrowidya, mengatakan bahwa bangunan serbaguna yang dipasangi panel surya tersebut sering digunakan oleh warga. Baik digunakan untuk kegiatan perkumpulan kelompok tani maupun tempat penyimpanan dari hasil bertani yang dilakukan.

Akan tetapi, bangunan tersebut tidak memiliki aliran listrik sehingga ketika dibutuhkan listrik warga biasanya menggunakan generator set bagai sumber listrik maupun menarik kabel listrik dari rumah warga sekitar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan pemasangan sel surya skala mikro dengan kapasitas sebesar 150 Wp dengan perkiraan dapat memenuhi seluruh kebutuhan listrik pada bangunan serbaguna tersebut. (Purino One-Ric/ Humas)